Sekilas Panggung Ajaib, Peninggalan Kyai Badawi Ketanggungan Brebes

- 1 Desember 2022, 13:34 WIB
Panggung ini berlokasi di Pasar Ketanggungan Brebes
Panggung ini berlokasi di Pasar Ketanggungan Brebes /FB Muhammad Saiful Hanafi / Portal Brebes/

PORTAL BREBES – Sejarah Panggung ajaib Ketanggungan tidak lepas dari peran ulama di Brebes, salah satunya ulama yang bernama Kyai Badawi.

Dilansir Blogger Abdeeaza, dinamakan Panggung ajaib, awal kisah ceritanya pada masa Kyai Badawi, jalan dibawah panggung hanya sekitar 2 meter, seiring berjalannya waktu jalan itu telah dilebarkan berulangkali, sementara Panggung tidak ikut serta dilebarkan,namun Panggung itu dengan sendirinya atau tanpa ada intervensi tangan-tangan manusia dapat bergeser sendiri dengan menyesuaikan lebar badan jalan.

Panggung ajaib atau Rumah Panggung, Orang Ketanggungan lebih akrabnya menyebutnya Panggung.

Panggung ajaib ini tidak jauh dari tempat pembaringan jenazah Kyai Badawi, panggung dengan ukuran kurang lebih 6x4 meter yang kini di bawahnya menjadi jalan penghubung antara jalan perkampungan dengan jalan raya pasar Ketanggungan.

Baca Juga: Sejarah Desa Ketanggungan, Sebuah Nama Kecamatan Di Brebes

Panggung ajaib ini dibangun oleh Kyai Badawi disaat masa penjajahan Belanda. Digunakan sebagai majelis atau tempat berkumpul masyarakat setempat untuk memanjatkan pujian terhadap Rasulullah SAW, yang kita kenal Kitab Berzanzi (Barjanjen).

Panggung ini berlokasi di pasar Ketanggungan Kabupaten Brebes, dekat dengan tempat kediamannya. Yang kini ditempati salah satu ahli warisnya.

“Panggung niku salah setunggal karomah ipun ,ingkang sampe sak niki saged disakseni (panggung itu salah satu karomah Kyai Badawi yang hingga kini dapat disaksikan)",kata Sayuti juru kunci makam Kyai Badawi.

Menurut karomah berupa isyarat alam yang dimiliki Kyai Badawi hingga kini sering muncul. Isyarat alam yang pernah di alami Sayuti, Diantaranya ketika hendak terjadi bencana besar Tsunami di Aceh,semua ikan yang berada di kolam dekat Makam mengambang seperti mati. Sayuti dan beberapa takmir masjid lainnya sempat kebingungan dengan perihal itu karena apabila mati mestinya berpengaruh terhadap air, tapi ini airnya tidak bau dan biasa seperti bau air sumur lainnya.

Halaman:

Editor: DR Yogatama


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x