PORTAL BREBES - Universitas Peradaban memberikan program pelatihan dan pendampingan kepada Madrasah Aliyah (MA) Miftahul Huda di Kecamatan Rawalo Kabupaten Banyumas, Kamis, 5 September 2024.
Pelatihan dan pendampingan yang bertema Pelatihan dan Pendampingan Youth Jurnalisme Berbasis Jurnalisme Profetik Sebagai Penguatan Pendidikan Karakter di MA Miftahul Huda, Rawalo, Kab. Banyumas. Pelatihan terdiri dari manajemen media jurnalistik sekolah, manajemen media sosial dan pendidikan karakter.
Program ini merupakan program hibah dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Riset dan Teknologi. Adapun Tim pendampingan terdiri dari Aan Herdiana S.Kom. I., M.Sos., Rifqi Itsnaini Yusuf, S.Hum., MA., dan Randi Adzin M. S.Si., M.Sc.
Baca Juga: Daftar Jurusan Sepi Peminat du UNPAD, UI, dan UGM, Kamu Pilih Jurusan Apa?
Ketua Tim Pengabdian Aan Herdiana, S. Kom. I., M.Sos mengatakan mampu menulis berita sesuai kaidah Jurnalistik. Tujuannya agar para siswa MA Miftahul Huda memiliki peran dalam mencerdaskan masyarakat, terutama dalam rangka menyebarluaskan informasi sesuai karakter keislaman.
"Menulis kalau sekedar menulis semua orang bisa. Namun kalau menulis sesuai dengan kaidah bahasa 5 W + 1 H yang baik dan benar itu butuh pengetahuan. Selain itu dibutuhkan informasi yang mengkolaborasikan nilai-nilai keislaman yang menghindari fitnah dan kedengkian," ujarnya.
Dia menuturkan, pendampingan pesantren ini sangat diperlukan untuk memberdayakan dan lebih mengenalkan SDM siswa MA tentang manajemen media yang lebih profesional. Aan mencontohkan, faktanya masih sedikit MA yang rutin membuat artikel berita.
Selama ini, konten yang ada di media resmi MA Miftahul Huda sebagian besar berisi tentang informasi-informasi kegiatan sekolah. Konten-konten dakwah yang menarik bisa dikatakan sangat kurang. Padahal potensi pondok pesantren untuk memproduksi konten-konten dakwah yang menarik sangat dibutuhkan masyarakat.
Narasumber lain Rifqi Itsnaini, MA. mengatakan era digital mengakibatkan berseliwerannya informasi yang hoax. Generasi Z sebagai generasi penerus, memiliki potensi untuk mencegah dan menangkal konten negatif tersebut.