PORTAL BREBES – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan bahwa wabah cacar monyet atau (monkeypox) merupakan darurat kesehatan yang menjadi perhatian global.
Penyakit atau wabah ini pertama kali muncul di negara Republik Demokratik Kongo pada tahun 1970.
Cacar monyet menyebar antar manusia melalui percikan liur yang masuk melalui mata, mulut, hidung, atau luka di kulit.
Baca Juga: Ngeri! Cacar Monyet Sudah Menyebar di 75 Negara, Apakah Indonesia Termasuk?
Penularan juga bisa terjadi melalui benda yang terkontaminasi, seperti pakaian penderita. Namun, penularan antar manusia membutuhkan kontak yang lama.
Dilansir dari laman resmi Pemkot Semarang, Cacar monyet atau Monkeypox merupakan virus yang termasuk dalam kelompok Orthopoxvirus.
Virus ini awalnya menular dari hewan ke manusia melalui cakaran atau gigitan hewan, seperti tupai, monyet atau tikus, yang terinfeksi virus monkeypox, juga dapat terjadi lewat kontak langsung dengan cairan tubuh hewan yang terinfeksi. Kemudian ditandai dengan bintil bernanah di kulit.
Baca Juga: Dukung Timor Leste Bergabung Ke Asean, Begini Respon Presiden Jose Ramos Horta Kepada Indonesia
Gejala cacar monyet akan muncul 5–21 hari sejak penderitanya terinfeksi virus monkeypox.
Pada awalnya, penyakit cacar monyet memiliki gejala yang serupa dengan cacar air, yaitu bintil berair.