Batik Rembang Masih Dijual dengan Sistem Lembaran

- 24 November 2020, 10:30 WIB
Seorang mengenakan batik Rembang yang masih lembaran.
Seorang mengenakan batik Rembang yang masih lembaran. /instagram/kadeknadhi_antique/


PORTAL BREBES - Sejauh ini masyarakat Indonesia lebih mengenal batik yang berasal dari Pekalongan dan Solo. Dua daerah ini kini bahkan sudah menguasai pasar di sejumlah daerah. Selain terkenal coraknya yang beragam, batik Pekalongan dan Solo juga sangat terjangkau oleh isi kantong.

Selain dua daerah tersebut, sejumlah daerah lainnya juga sebenarnya memiliki ciri khas tersendiri untuk produksi batiknya. Salah satunya batik Tiga Negeri. Batik di daerah ini konon sudah ada sejak abad ke-15. Akulturasi budaya Jawa-Tiongkok mencirikan batik khas Lasem, Rembang.

Tapi sayang, batik tersebut masih kalah pamor dengan batik Pekalongan dan Solo. Bahkan untuk penjualannya masih sistem lembaran. Ketua Koperasi Batik Lasem Afif Arwani mengatakan, selama ini produk dari kota ini lebih sering dijual lembaran.

Baca Juga: Wajah Sumringah Puluhan Anak Yatim Diajak Bertamasya ke Pantai Kuripan

Namun, bila dijual dalam produk jadi harganya bisa berlipat. “Misalnya yang lembaran ada yang harganya Rp 250 ribu, kalau dijual dalam bentuk pakaian bisa jadi Rp 500 ribu. Yang motif tiga negeri harga lembarannya Rp 2 juta, bisa jadi Rp 5 juta atau lebih,”ungkapnya, seperti dikutip dari Rembang Bicara.com.

Namun upaya untuk mendorong batik Lasem bisa tembus ke pasar nasional kini terus dilakukan oleh pemerintah. Bahkan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah berencana menjadikan kabupaten ini sebagai Kota Fashion. Rencana ini dilatarbelakangi oleh Kota Lasem di Rembang sejak dulu kondang dengan batik berciri Tionghoa sejak abad 15 masehi.

Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jawa Tengah Ema Rachmawati saat gelar wicara UKM Virtual Expo II, Kamis 19 November 2020. Ema menyebut popularitas Batik Lasem telah mendunia.

Bahkan dalam beberapa pameran, produk Lasem yang berciri warna merah darah ayam atau Batik Tiga Negeri, selalu diburu. Untuk mewujudkan Rembang Kota Fashion, pihaknya kemudian memberikan berbagai pelatihan. Mulai dari mendesain hingga pembuatan pola bagi penjahit.

Baca Juga: Pemkot Tegal Persiapkan Rusunawa dan GOR untuk Ruang Isolasi 125 Pasien Covid-19 Tanpa Gejala

Hal itu diakui Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Rembang Ahsanudin. Ia menyebut, proses mewujudkan Rembang Kota Fashion tidaklah mudah. Perlu sinergi antar elemen untuk mewujudkannya.

Halaman:

Editor: Harviyanto

Sumber: Rembang Bicara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x