PORTAL BREBES - Gunung Merapi di perbatasan Jateng - DIY meletus semburkan 36 kali awan panas dan memunculkan olom raksasa abu vulkanik membubung dari puncak hingga bisa dilihat dari sekitar kawasan Cangkringan, Sleman, DI Yogyakarta.
"Pada hari ini, sejak pukul 00.00-14.00 WIB, Gunung Merapi telah meluncurkan 36 kali awan panas guguran dengan jarak luncur antara 500-3000 m ke arah barat daya atau hulu Kali Krasak dan Boyong," ungkap Kepala BPPTKG, Hanik Humaida dalam unggahannya di Instagram @info_gunungmerapi.
Lihat postingan ini di Instagram
Melalui video yang diunggahnya Hanik Humaida menyebutkan bahwa awan panas tercatat di seismograf dengan amplitudo antara 15-60 mm dan durasi 83-197 detik.
Akibat dari kejadian awan panas guguran tersebut, sejumlah lokasi melaporkan hujan abu dengan intensitas tipis hingga tebal, seperti di Kecamatan Tamansari dan Kecamatan Musuk, Kabupaten Boyolali dan beberapa lokasi di Kabupaten Klaten.
Baca Juga: BLT UMKM Rp2,4 Belum Cair, Cek di-eformbricoidbpum dan Kenali Beberapa Faktor Penyebabnya
"Hujan abu dapat terjadi sebagai akibat dari kejadian awan panas guguran. Untuk itu, masyarakat diharapkan untuk mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik seperti dengan menggunakan masker, kacamata, dan menutup sumber air," jelasnya.
Masyarakat diimbau untuk tidak melakukan aktivitas di daerah yang direkomendasikan tersebut. Selain itu, terkait dengan masih musim penghujan, Hanik mengimbau masyarakat untuk mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di puncak Gunung Merapi.
"Potensi bahaya erupsi Gunung Merapi saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya, yaitu meliputi Kali Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih dengan jarak maksimal 5 km dari puncak," tuturnya.