Wali Kota Tegal Buka Seminar IAI, Minta Apoteker Tingkatkan Profesionalisme

- 5 Februari 2023, 20:06 WIB
Wali Kota Tegal Dedy Yon Supriyono membuka seminar IAI
Wali Kota Tegal Dedy Yon Supriyono membuka seminar IAI /Sari

PORTAL BREBES - Kompleksitas tantangan praktik kefarmasian kedepan meliputi pembuatan termasuk pengendalian mutu sediaan farmasi, pengamanan, pengadaan, penyimpanan dan pendistribusian obat, pelayanan obat atas resep dokter, pelayanan informasi obat serta pengembangan obat, bahan obat dan obat, menuntut apoteker memiliki kompetensi dan profesionalisme dibidangnya.

Wali Kota Tegal, H. Dedy Yon Supriyono, S.E., M.M., menyampaikan hal tersebut saat memberikan sambutan dan membuka Seminar dan Konferensi Cabang 2023 Pengurus Cabang (PC) Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) Kabupaten Tegal, PC IAI Kota Tegal dan PC IAI Kabupaten Brebes, di Hotel Bahari inn, Minggu (5 Februari 2023).

Menurut Wali Kota, apoteker merupakan profesi yang sangat penting dalam dunia medis dan farmasi. Apoteker bertanggung jawab dan berwenang meramu obat yang tepat. Namun belum banyak orang menyadari pentingnya keberadaan apoteker dalam dunia farmasi.

Baca Juga: Blusukan Bersepeda, Satsamapta Polres Tegal Kota Sambangi Warga

“Oleh karena itu, eksistensi profesi apoteker harus ditingkatkan agar apoteker dapat tampil di tengah-tengah masyarakat dengan kepercayaan diri yang tinggi serta diakui profesionalitasnya oleh masyarakat,” ujar Wali Kota Tegal.

Senada dengan Wali Kota Tegal, Pj Sekda Kota Tegal yang juga Kepala Dinas Kesehatan Kota Tegal, Dr. dr. Sri Primawati Indraswari, Sp.KK., M.M., M.H., menyampaikan bahwa pelayanan kefarmasian pada saat ini telah bergeser orientasinya dari obat ke pasien yang mengacu kepada pelayanan kefarmasian.

Kegiatan pelayanan kefarmasian yang semula hanya berfokus pada pengelolaan obat sebagai komoditi sekarang menjadi pelayanan yang komprehensif yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup pasien.

Baca Juga: Kampung KB CoE di Tegal Semarak Karya Giat Sehat Anak Usia Dini dengan Minum Susu Bersama

Sebagai konsekuensi perubahan orientasi tersebut, apoteker dituntut untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan perilaku untuk dapat melaksanakan interaksi langsung dengan pasien. Apalagi di era digital society 5.0 konsep tersebut bertujuan untuk memudahkan kebutuhan manusia dengan penggunaan ilmu pengetahuan berbasis teknologi modern namun masih mengandalkan manusia sebagai komponen utamanya.

Halaman:

Editor: Dewi Prima Mayasari


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x