Warga Tolak Penggusuran Lahan Pangkalan Truk Tamanan Batang

- 11 November 2020, 17:07 WIB
 Warga komplek Pangkalan Truk Tamanan, Banyuputih, Batang, Jawa Tengah menggelar aksi demo menolak pembongkaran pangkalan truk tersebut, Rabu (11/11/2020). /Eko Saputra/Portal Brebes/
Warga komplek Pangkalan Truk Tamanan, Banyuputih, Batang, Jawa Tengah menggelar aksi demo menolak pembongkaran pangkalan truk tersebut, Rabu (11/11/2020). /Eko Saputra/Portal Brebes/ /

 

PORTAL BREBES – Warga komplek Pangkalan Truk Tamanan, Kecamatan Banyuputih, Kabupaten Batang, Jawa Tengah menggelar aksi demo menolak lokasinya bakal digusur Pemkab Batang, Rabu (11/11/2020).  

Mereka tak terima tempat mencari nafkahnya akan digusur dan dialihfungsikan oleh Pemerintah Kabupaten Batang. Para penghuni di kompleks tersebut berunjuk rasa, bahkan orasi dilanjutkan dengan memanfaatkan truk gandeng, mengelilingi jalur.

Baca Juga: Enam Cara Antisipasi Dampak Negatif Bagi Anak Saat Berselancar di Dunia Maya

Apabila dalam orasi kali ini tidak mendapatkan respons, koordinator lapangan mengancam akan  menggerakkan massa lebih besar lagi.

Dalam aksinya, mereka juga membentangkan poster tuntutan penolakan penggusuran tempat yang sudah puluhan tahun sebagai ladang mencari nafkah, massa longmarch mengitari tempat tersebut. Penggusuran dengan berbagai dalih tersebut tidak lain nantinya mengancam keberlangsungan hidup mereka yang mengandalkan perekonomian dari sektor dagang dan jasa di tempat peristirahatan para sopir truk.

Baca Juga: Rela Jadi Badut, Aipda Donny Hibur Anak-Anak Pengungsi Terdampak Erupsi Gunung Merapi

Koordinator Lapangan Aksi, Kuslal, menjelaskan, terkait rencana Pemerintah Daerah yang akan menggusur pangkalan truk Tamanan Banyuputih tersebut akan mengancam kehidupannya. Pasalnya kegiatan perekonomian di lokasi tersebut hingga kini masih terus berjalan, dan menjadi lahan mencari nafkah bagi mereka,” kata Kuslal.

“Kebijakan Pemerintah Daerah tersebut terkesan hanya kepentingan individu atau kelompok saja, berlawanan dengan regulasi yang berlaku, sehingga sangat tidak tepat dan sebagian besar warga pangkalan dan sopir truk serta warung makan menolak keras terhadap penggusuran dan akan dialihfungsikan,” kata Kuslal.

Baca Juga: Pemkot Tegal Gelar Apel Kesiapsiagaan Satuan Antisipasi Penanggulangan Bencana Alam

Halaman:

Editor: Eko Saputra


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah