Tak Ingin Larut dalam Kebencian dan Sakit Hati, Ingatlah Damai itu Indah

- 27 November 2020, 23:15 WIB
Ilustrasi kecewa
Ilustrasi kecewa /Engin Akyurt/Pexels

 

PORTAL BREBES – Rasa egois kadang sering muncul dalam benak diri kita, jika kita sedang emosi atau marah yang terlalu dalam, ingin rasanya meluapkan kekesalannya kepada orang lain.

Demikian pula, seseorang yang menyakiti diri kita, tidak ada istilah kecuali bagaimana memabalasnya agar rasa sakit hati ini terobati.

Kata ‘balas dendam’, sering muncul pula dalam benaknya, jika tahu siapa orang yang telah menyakitinya. Walapun balas dendam itu tidak baik, namun hal tersebut muncul begitu saja. Tentunya ‘balas dendam’ bukanlah hal yang terbaik dalam menyelesaikan sebuah persoalan. Dibutuhkan sebuah solusi, agar kedua belah pihak yang merasa disakiti dan menyakiti bersatu dalam sebuah kedamaian.

Baca Juga: Dua Kepala Dinas di Indramayu di Periksa KPK. Lima Pejabat Lainnya Turut Dimintai Keterangan

Bahasanya yang jelas, jadi pemaaf lebih elegant dibandingkan menjadi seorang pendendam.

Selain itu, seperti yang dikutip Portal Brebes.Com dari laman Berita KBB, berjudul ‘ Mari Berdamai dengan Rasa Sakit Hati’,  Jumat (22/11/2020),menjadi pemaaf juga dapat membuat kita lebih tenang dan damai. Hati dan pikiran kita akan terasa ringan dan tenang. Tentu saja membalas dendam tidak sama dengan ketika membalas perbuatan yang menyakitkan.

Baca Juga: Aneka Jenis Masker dan Fungsinya yang Perlu Diketahui dalam Menghadapi Pandemi

Membalas dendam juga merupakan perbuatan buruk yang tidak diperbolehkan dalam semua agama di dunia. Menurut para pakar juga sesuai banyak ajaran agama, satu-satunya cara terbaik untuk `membalas dendam` adalah dengan menjadi jiwa yang pemaaf.

Rasa dendam bisa menjauhkan kita dari kebahagiaan hati dan ujung-ujungnya hanya akan membuat kita lelah batin.

Halaman:

Editor: Eko Saputra

Sumber: Berita KBB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x