Genre Fotografi Sosial Dokumenter Ceritakan Tentang Kritik Sosial dan Kehidupan

- 3 September 2022, 18:32 WIB
Foto sosial dokumenter karya Bagus A Hermawan
Foto sosial dokumenter karya Bagus A Hermawan /Panji/Istimewa

PORTAL BREBES - Bagus A Hermawan adalah salah satu fotografer yang menggeluti genre sosial dokumenter. Pria Kelahiran Tulungagung dan dibesarkan di Kota Blitar Jawa Timur karyanya bisa dijumpai di akun Instagram @marco_van_bagus_ii.

Ketika Portalbrebes.com menghubunginya melalui pesan singkat banyak sekali yang diungkapkan tentang beberapa jenis genre fotografi, dia mengaku suka semua genre fotografi dan tidak fokus pada 1 genre.

Menurut Bagus, tujuan dari fotografi sosial dokumenter adalah untuk menarik perhatian publik dengan kritik sosial atau ekonomi melalui karya foto.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Minggu 4 September 2022 : Libra, Scorpio dan Sagitarius Jangan Bingung dengan Ide-ide Baru

"Fotografi dokumenter secara garis besar sama dengan fotografi jurnalistik. Sama-sama berasal dari sub genre life atau cerita suatu kehidupan," jelasnya

"Genre creative fiction itu sangat menantang, tantangannya adalah pada tehnikal dan imajinasi," tambahnya.

"Pada dasarnya genre editorial semuanya menantang karena taruhannya adalah nyawa, bisa saja property yang kita bawa rusak atau disita. Karyanya sangat mahal contoh fotografi perang atau bencana," tuturnya.

Baca Juga: Seram! Ada Peneliti Ungkap Spesies di Bumi Terancam Punah

"Kalau mau dikaji lebih mendalam fotografi war adalah menjelaskan kondisi perang, News dan politik jelas menceritakan tentang pemerintahan atau sebuah acara kenegaraan. Berbeda dengan karya foto sosial dokumenter, dimana menggambarkan peristiwa yang sedang terjadi pada orang kelas bawah atau marjinal," ujar Bagus.

"Sebenarnya tujuan dari genre ini adalah ingin mendeskripsikan secara keilmuan atau keadaan suatu masyarakat dengan natural, namun sekarang marak karya foto dokumenter yang prosesnya melalui konseptual. Proses sebuah foto untuk tujuan tertentu, saat itulah foto tersebut berubah menjadi suatu propaganda. Berubah menjadi tujuan suatu golongan untuk mempengaruhi golongan lain," menurut Bagus ketika ditanya apakah bisa sebuah foto sosial dokumenter dikemas dengan cara dikonsep.

Halaman:

Editor: DR Yogatama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah