Manfaat Ciplukan Untuk Kesehatan, Dulu Tersisih Kini Punya Nilai Jual Yang Gurih

- 27 Desember 2022, 08:45 WIB
daun ciplukan bermanfaat untuk kesehatan bahkan dapat menyembuhkan beberapa macam penyakit
daun ciplukan bermanfaat untuk kesehatan bahkan dapat menyembuhkan beberapa macam penyakit /Pixabay/

PORTAL BREBES - Ciplukan adalah tanaman liar dengan nama latin Physalis angulata L. yang biasanya tumbuh di semak, tepi jalan, kebun, dan tepi hutan.

Nama ciplukan pastinya tidak asing untuk generasi 90an.

Di masa itu, ciplukan hanya dianggap tanaman liar biasa yang tidak mempunyai nilai jual tinggi.

Baca Juga: Simak! Ini 10 Pertanda Hamil Bayi Laki-Laki

Bahkan petani menganggapnya semacam hama yang mengganggu.

Mengutip dari Indonesia.go.id, buah, akar, dan daun ciplukan bermanfaat untuk kesehatan bahkan dapat menyembuhkan beberapa macam penyakit karena tingginya kandungan antioksidan di dalamnya.

Penyakit kronis yang bisa disembuhkan antara lain penyakit jantung, stroke, asma, kanker payudara, dan diabetes.

Baca Juga: Ini Dia! 9 Gunung yang Direkomendasi untuk Tempat Hiking Rayakan Libur Tahun Baru 2023

Manfaat kesehatan lainnya seperti menurunkan demam (influenza), menyembuhkan kurap, menurunkan kolesterol dan darah tinggi.

Kenapa Ciplukan Mahal?

Tak hanya kaya manfaat, alasan kenapa ciplukan mahal karena tanaman liar ini susah untuk dibudidayakan, hidupnya hanya semusim tidak seperti tanaman liar pada umumnya.

Baca Juga: 5 Manfaat dari Buah Naga, Nomor 4 Bantu Mengurangi Kerusakan Rambut

Nyaris tidak ada petani yang membudidayakan ciplukan.

Keberadaannya yang cukup jarang inilah menjadi faktor ciplukan mempunyai nilai jual yang fantastis.

Di supermarket besar buah ciplukan bisa dibandrol dengan harga Rp200 - Rp500 ribu per kilo.

Baca Juga: Catat! 3 Hal Apa Saja Keuntungan dan Pentingnya Bekerja dari Rumah? No 2 Didasari Minat dan Hobi

Harga ciplukan yang terbilang mahal berbanding lurus dengan manfaatnya.

Ciplukan dengan buah tertutup seperti lampion dan mempunyai rasa asam-asam manis ini mengandung senyawa-senyawa aktif seperti saponim pada tunas, flavonoid pada daun dan tunas, polifenol dan fisalin pada buah, asam palmitat dan stearat pada biji, alkaloid pada akar, chlorogenik acid pada batang dan daun, tannin, kriptoxantin, vitamin C dan gula pada buah.***

Editor: DR Yogatama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah