Refly Harun Soroti Dugaan Sabotase Rumah Pompa di Jakarta; Ada yang Tidak Suka Anies Baswedan Berhasil

- 23 Januari 2021, 18:10 WIB
Rumah Pompa Pluit di Jakarta siap beroperasi utnuk menangkal banjir di Jakarta. Namun belum lama ini, rumah pompa lainnya yakni Rumah Pompa Dukuh Atas diduga disabotase dipotong kebelnya hingga tidak berfungsi/Instagram/@aniesbaswedan
Rumah Pompa Pluit di Jakarta siap beroperasi utnuk menangkal banjir di Jakarta. Namun belum lama ini, rumah pompa lainnya yakni Rumah Pompa Dukuh Atas diduga disabotase dipotong kebelnya hingga tidak berfungsi/Instagram/@aniesbaswedan /

PORTAL BREBES - Pakar hukum tata negara Refly Harun punya pendapat tersendiri terkait peristiwa tidak berfungsinya Rumah Pompa Dukuh Atas, Jakarta Pusat beberapa waktu lalu.

Rumah Pompa Dukuh Atas yang berfungsi untuk meredam banjir di saat intensitas hujan tinggi seperti sekarang ini, pada Rabu 20 Januari malam tiba-tiba tidak berfungsi.

Saat dilacak, ternyata tidak berfungsinya rumah pompa itu diakibatkan oleh adanya kabel yang terpotong hingga mesin pompa menjadi tidak jalan alias tidak berfungsi.

"Pompa enggak berfungsi, pas kita cek ternyata ada kabel yang dipotong, tapi enggak banyak," kata Pelaksana Harian (Plh) Wali Kota Jakpus Irwandi terkait peristiwa itu.

Baca Juga: Ketua Satgas Covid-19 Doni Monardo Positif Corona, Padahal Ketat Jalankan Protokol Kesehatan

Menanggapi hal tersebut, pakar hukum tata negara Refly Harun menganggap bukan insiden biasa tetapi sebuah peristiwa sabotase dan berdampak politis. Ada oknum yang tidak suka melihat Anies Baswedan berhasil mengatasi banjir di Jakarta.

"Rupanya ada sekelompok masyarakat juga atau siapa pun dia yang tidak suka kalau melihat Anies berhasil, makannya disabotase Rumah Pompa Dukuh Atas dengan cara motong kabel agar pompa tidak berfungsi sehingga Jakarta lagi-lagi direndam banjir," kata Rafly Harun.

Bahkan menurutnya, persitiwa itu adalah salah satu cara untuk menggagalkan upaya Anies Baswedan maju dalam Pilkada Jakarta 2022 dan Pilpres di kemudian hari.

"Agar ada alasan untuk mengatakan Anies gagal, karena kalau Anies gagal, tidak perlu dipilih lagi di 2022 dan barangkali tidak perlu menjadi calon presiden di 2024," ungkapnya seperti dilansir PortalBrebes.Com dari Pikiranrakyat-Bekasi.com, Sabtu, 23 Januari 2021 pada artikel bartajuk, Anies Disabotase di Malam Hari, Refly Harun: Ada yang Tidak Suka Lihat Gubernur Berhasil.

Halaman:

Editor: Marsis Santoso

Sumber: Instagram @bpptkg Pikiran Rakyat Bekasi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x