Taufiek menjelaskan Kemenperin berperan dalam pembinaan dan bukan pengadaan kompor listrik untuk kebutuhan dalam negeri.
"Kami (Kemenperin) enggak masuk pengadaan, enggak masuk harga, enggak masuk yang lain-lain. Yang penting produksinya yang dibutuhkan nasional disiapkan," ungkapnya.
Baca Juga: Giliran Nelayan Kota Tegal Jadi Sasaran Polres Tegal Kota Terima Bansos Polda Jateng
Di lain pihak, konversi penggunaan kompor gas ke kompor listrik didukung Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir.
Erick Thohir menjelaskan bahwa apartemen dan rumah-rumah yang dibangun BUMN telah menggunakan kompor listrik.
"Apakah masyarakat lebih luas menginginkan kompor listrik? Hal itu sah-sah saja karena bagian daripada eco lifestyle," kata Erick.
Namun Erick mengungkap bahwa hal tersebut tidak semerta merta langsung mengubah tanpa perhitungan.
Baca Juga: Tangani Peretasan, Menkominfo Libatkan Prancis Perkuat Keamanan Siber di Indonesia
Mengingat masih banyak masyarakat sangat tergantung dengan kompor gas dibandingkan dengan kompor listrik.
"Dan bukan berarti sekonyong-konyong menghapuskan LPG secara menyeluruh, belum. Ini kan transisi," ujarnya.