Akademi Chelsea Ditutup, 20 Kasus Positif Covid-19 Melanda Klub

- 12 Januari 2021, 09:20 WIB
Akibat lonjakan kasus covid-19 akademi Chelsea dirutup.
Akibat lonjakan kasus covid-19 akademi Chelsea dirutup. /Twitter/

PORTAL BREBES - Chelsea dikabarkan telah menutup gedung akademi mereka. Penutupan itu menyusul semakin banyaknya kasus positif covid-19 yang melanda klub tersebut.

Tercatat, ada 20 kasus positif corona di klub. Atas kasus tersebut, klub akhirnya mengeluarkan instruksi kepada pelatih dan pemain untuk melakukan isolasi mandiri di rumah masing-masing.

Meski Chelsea telah menutup akademinya, namun itu tidak berpengaruh kepada tim utama asuhan Frank Lampard. Ini karena mereka berlatih di tempat yang berbeda di Cobham.

Chelsea akan terus meninjau situasi dan mereka yang terkena dampak telah mengikuti pedoman pemerintah dengan mengisolasi diri di rumah.

Baca Juga: Chelsea dan Manchaster City dengan Mudah Melenggang ke Putaran Keempat Piala FA

Situasi ini sebagian disebabkan oleh desakan Chelsea untuk memeriksa seluruh pemain U-23 secara rutin dan semua orang di akademi.

Sebuah varian baru virus corona, yang lebih menular, telah melanda di Inggris dan diperkirakan satu dari 30 orang London terinfeksi virus tersebut.

Penutupan tersebut dilakukan setelah para pemain akademi diizinkan libur dua pekan antara Natal dan Tahun Baru karena kurangnya jadwal pertandingan.

Lampard sendiri telah memanggil beberapa pemain akademi ke skuat tim utamanya pada periode itu, tetapi mereka tidak termasuk yang terpengaruh setelah dites menjelang laga Piala FA lawan Morecambe.

Para pemain harus menjalani latihan di rumah dan gedung akademi akan menjalani pembersihan mendalam sebelum dibuka kembali.

Baca Juga: AC Milan Menjauh dari Pesaingnya Inter dan AS Roma

Lampard meminta agar klub-klub liga Inggris menjatuhkan sanksi bagi pemain yang meninggalkan rumah saat sedang menjalani isolasi mandiri.

"Saya tidak yakin apakah tanggung jawabnya ada di tangan klub-klub atau Federasi Sepak Bola Inggris (FA)," ujar pelatih asal Inggris itu usai laga pada Minggu.

"Menurut saya, klub harus memiliki kebijakan internal untuk menangani itu dengan panduan liga dan FA."

"Bila pemain melanggar aturan maka mereka harus dihukum karena kami meminta setiap orang di Inggris untuk mengikuti aturan dan pemain harus mengikuti aturan serupa di tempat kerja untuk menyelaraskan dengan aturan dan regulasi FA."pungkas Lampard dikutip dari Goal.com. ***

Editor: Harviyanto

Sumber: goal.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah