Partai Demokrat menilai bahwa keputusan tersebut dinilai sebagai keputusan sepihak, Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), juga turut menyayangkan adanya keputusan tersebut. Dirinya merasa kecewa dengan keputusan Anies Baswedan dan Partai NasDem.
Imbasnya, SBY menyatakan bahwa Partai Demokrat memutuskan untuk tidak melanjutkan kerjasama politik dengan Partai NasDem karena dinilai telah berkhianat.
Sementara itu, Ketua DPP PDIP Puan Maharani mengungkapkan kemungkinan kerja sama PDIP dengan Partai Demokrat yang keluar dari koalisi pendukung Anies.
Menanggapi adanya manuver partai politik yang tengah terjadi, Puan Maharani mengungkapkan bahwa hal tersebut merupakan dinamika politik yang kerap terjadi pada kontestasi Pemilu.
Baca Juga: Resmi Deklarasikan diri ke PPP, Babeh Sebut akan Rebut Sejumlah Kursi : Sudah Terbukti di Masyarakat
“Semua partai pasti punya strateginya masing-masing,” ucap Puan.
Dengan keputusan Demokrat keluar dari KPP Anies Baswedan, Puan juga mengungkapkan PDIP siap menjajaki kemungkinan kerja sama. Apalagi, menurutnya, komunikasi antara PDIP dengan Demokrat cukup baik.
“(Komunikasi dengan Demokrat) Masih terjalin dan terus terjalin. Tentu saja setelah ini kita akan melakukan silaturahmi untuk menjajaki kemungkinan-kemungkinan yang ada, termasuk ke semua partai,” tuturnya.
Puan menilai, deklarasi Anies-Cak Imin tak hanya menyebabkan Demokrat keluar dari Koalisi Perubahan. Karena menerima tawaran posisi bacawapres untuk Cak Imin, PKB juga hengkang dari koalisi pendukung Bacapres Prabowo Subianto.