Tobatnya Sang Pembantai dan Pemakan Kucing, Kini Tiap Pagi Sediakan Sarapan Untuk Kucing

9 Agustus 2022, 09:39 WIB
Ilustrasi kucing /Riyanto Jayeng Portal Brebes/Pix Abay

PORTAL BREBES- Entah setan apa yang merasuki Barda sehingga tega membantai kucing secara sadis, memotong kepalanya lalu digoreng dijadikan kudapan menemani ngopi.

Peristiwa diatas hanyalah kisah usang yang pernah dilakukan Barda saat masih remaja sekitar 27 tahun lalu.

Saat Barda masih dilabel sebagai preman kampung di seberang selatan RSUD Kardinah Kota Tegal.

Baca Juga: Hari Kucing Sedunia, Begini Cara Hilangkan Cendawan Pada Bulu Kucing

Kini usia Barda sudah menginjak 52 tahun dan semua kisah kelam tentang kucing tak ingin lagi dikenangnya.

Sejak usianya menginjak 40 tahun, Barda sudah hentikan kebiasaan jelek membunuhi kucing dan menjadikan kepala kucing sebagai santapan.

" Waktu itu saya diingatkan oleh kawan yang sengaja pulang kampung untuk menemui saya dan menyetop kebiasaan saya membantai dan memakan kucing. Saat itu dia bilang, jika kamu mencintai rasulmu, maka cintailah pula hewan yang disayangi rasulmu, hewan itu adalah kucing, " ungkap Barda kepada Portal Brebes saat ditemui di rumahnya.

Baca Juga: Hari Kucing Internasional, Telusuri Sejarah dan Makna Peringatan Hari Kucing

Barda menjelaskan, dulu setiap bertemu kucing hawa nafsunya selalu timbul ingin menangkap dan membunuhnya dan menggoreng kepalanya.

" Dulu saya benar -benar masih jahiliyah, nafsu ingin membunuh kucing itu timbul begitu saja. Jumlahnya tidak terhingga tapi yang sempat tercatat nyampai 125 ekor, " ujarnya.

Barda mengatakan, mulai hobi membantai kucing saat duduk di bangku kelas 1 SMP, sekitar tahun 1985. Sejak itu dirinya dikenal sebagai tukang jagal kucing.

Baca Juga: Dipaksa Teman-temannya Setubuhi Kucing, Bocah SD di Tasikmalaya Meninggal Dunia

Alasan Barda membantai kucing lantaran dendam karena ari- arinya saat bayi Barda baru dilahirkan tahun 1972 lalu digondol kucing.

Kisah itupun menurut Barda diketahui setelah diberitahu oleh tantenya.

Barda menambahkan, setelah tobat dari membantai dan menyantap kepala kucing, Barda mulai membiasakan sayang kepada kucing dengan sering memberinya makan.

" Tiap pagi saya selalu menyempatkan diri membagi makanan dengan kucing, baik itu kucing liat maupun kucing milik tetangga, " ujar Barda menutup pembicaraan.***

 

Editor: Dewi Prima Mayasari

Tags

Terkini

Terpopuler