Sering Ditimpa Kesialan? Yuk Mengenal Ruwatan, Tradisi Jawa Untuk Membuang Sial

- 27 Maret 2021, 22:48 WIB
Tradisi Ruwatan Sukerta Untuk Membuang Sial
Tradisi Ruwatan Sukerta Untuk Membuang Sial /Cintatradisi/

PORTAL BREBES - Sering ditimpa kesialan atau berbagai masalah kehidupan sudah barang tentu sangat tidak diharapkan oleh semua orang.

Bagi masyarakat Jawa ada cara dan jalan untuk membuang untuk kesialan yakni dengan di ruwat.

Ruwatan Sukerta adalah salah satu tradisi yang sampai sekarang masih eksis di sebagian masyarakat Jawa. Meruwat berasal dari kata ruwat dalam bahasa Jawa yang berarti membuang sial. Sementara Sukerta adalah orang yang mendapat kesialan.

Dikutip Ada dari akun Instagram cintatradisi, ada tiga jenis ruwatan yakni, ruwat untuk diri sendiri, ruwat untuk lingkungan serta ruwat untuk wilayah.

Ruwat dilakukan ketika anak mendapat malapetaka seperti sedang sakit, anak tunggal yang tidak memiliki adik maupun kakak, dan terkena sial.

Baca Juga: Diduga Abai Terhadap Prokes, Di Tegal 18 Orang Positif Covid-19 dan 1 Orang Meninggal Setelah Piknik

Baca Juga: Weton Minggu Pon 28 Maret 2021, Ini Ramalannya Menurut Primbon Jawa

Selain itu, ruwatan juga dilakukan pada anak yang jauh jodoh, susah mencari kehidupan, dan memiliki tanda Wisnu(tanda putih pada bagian tubuhnya).

Ruwatan sukerta bagi masyarakat Jawa bertujuan agar kelak mendapatkan berkah berupa keselamatan, kesehatan, kedamaian, ketentraman jiwa, kesejahteraan dan kebahagiaan.

Pada ruwatan sukerta dipentaskan wayang kulit dengan lakon Murwakala yang bercerita tentang alam para dewa. Mereka kemudian turun ke dunia dan memberikan petunjuk kehidupan bagi manusia dari dhalang (kandhabuana) yang merupakan samaran Batara Wisnu.

Halaman:

Editor: Wisnu Probolaksono


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah