- Turbulent Economy: A Disrupted Recovery
Pasca pandemi ketidakpastian regulasi terus bermunculan, para pemain industri berusaha untuk pulih di tengah banyaknya disrupsi.
Dari kacamata pemasaran, Hermawan menilai tren digital yang tak henti berdatangan mendorong adanya Digital War antara korporasi dan Start-up.
Bagaimana korporasi saling bertanding membangun layanan digital yang kontekstual dan terpercaya, menarik generasi baru atau bisnis di berbagai segmen, berkolaborasi dengan berbagai pemain industri, hingga membangun pengalaman konsumen baik itu OMNI, digital offline, dan online.
Baca Juga: Arti Mimpi Punya Toko Besar, Menurut Primbon: Pertanda Baik
- FOMO Generations: Is Everyone Making Money But You
Fenomena (Fear of Missing Out) kembali mewabah di era ini. Bagaimana tidak? Label tokoh entrepreneur ‘crazy rich’ terus bermunculan, berdampak pada budaya flexing generasi muda yang kian meninggi ditunjukkan di sosial media.
Hermawan menilai kekhawatiran Gen Z meningkat dengan fenomena ini, mendorong mereka menuju Hustle Culture.
Lantas siapa yang sebenarnya Crazy Rich? Real Rich? atau, Real Crazy Rich?
Raffi Ahmad misalnya, selebriti yang kerap disebut sebagai crazy rich. Bagi Hermawan, Raffi adalah sosok crazy rich yang cermat.