Perlawanan rakyat Tegal yang dipimpin oleh Raden Mas Cilik ( Berandal Mas Cilik - versi pihak Belanda) membuat marah pihak Belanda.
Raden Mas Cilik berhasil menekan pihak pejabat yang memimpin pembuatan Jalan Deandles itu agar membelokan rute nya ke utara, yaitu ke Jalan Gajam ( Gadjah Mada).
Itulah mengapa sampai sekarang pertigaan Jalan Jenderal Sudirman di bagian timur itu dinamai Gili Tugel ( Jalan Putus).
Baca Juga: Usai Bunuh Istrinya, Tersangka DP (37) Dibawa ke RSUD Soesilo Slawi untuk Pemeriksaan Kejiwaan
Aksi perlawanan Raden Mas Cilik itu membuat marah Belanda. Pertempuran rakyat dengan tentara Belanda pun tak dapat dicegah.
Perlawanan sengit itu dimenangkan oleh pihak rakyat dan pimpinan pasukan Belanda saat itu dipimpin oleh orang Indonesia yang menjadi antek penjajah Belanda.
Tentara Belanda kocar kacir, pemimpinnya yang terbunuh oleh Raden Mas Cilik ternyata masih Pamannya sendiri.
Baca Juga: Rakor dengan Ditjen Tata Ruang, Walkot Berharap RDTR Kota Tegal Disetujui
Pergolakan rakyat berakhir, persenjataan pasukan Raden Mas Cilik seperti golok, parang, pedang, tombak dan lainnya dikumpulkan di suatu lahan bernama tanah depok.
Di dalam bahasa Jawa Tegal kurang lebih begini "Kabeh gaman dislorok-slorokna dikumpulna dadi siji nang latar Depok".