Maka dari tahun ke tahun nama Martoloyo hanya bisa didengar oleh generasi ke generasi melalui tutur tinular para sesepuh, sebab tidak ada rujukan literatur yang diabadikan oleh pemerintah daerah.
Baca Juga: Sejarah dan Asal Usul Kelurahan Slerok di Kota Tegal, Jika Tahu Kisahnya Pasti Akan Tertawa
Dikutip dari berbagai sumber, artikel berikut akan memaparkan kisah Tumenggung Martoloyo yang akhirnya menjabat sebagai Adipati di tlatah Tegal.
Dikisahkan, Tumenggung Martoloyo hidup di masa pemerintahan Kerajaan Mataram dipimpin oleh Sultan Harnyokrokusumo hingga Amangkurat II yaitu antara tahun 1625-1678.
Tumenggung Martoloyo yang saat itu sudah menjabat sebagai Adipati ke 3 di Tegal sangat tidak suka dengan sikap Amangkurat II yang koooeratif dengan VOC kala itu.
Baca Juga: Asal- Usul dan Sejarah Kecamatan Pancoran Versi Cerita Rakyat Betawi
Martoloyo adalah seorang Adipati yang jujur, lugas, selalu membela kebenaran dan keadilan, serta sangat setia kepada rajanya.
Ketidaksenangannya kepada Amangkurat II tidak disembunyikan, secara terbuka dan terang terangan (blakasuta dalam dialek Tegal), Tumenggung Martoloyo menunjukan sikap yang tidak simpati kepada Amangkurat II.
Diketahui, hubungan harmonis yang dibangun oleh Amangkurat II dengan VOC dilatarbelakangi oleh ambisinya kaitan tahta.
Baca Juga: Asal Usul Permainan Congklak, Anak-Anak Zaman Digital Nyaris Tak Mengenalnya