Setiap tahun, setiap masa pemanenan tebu atau istilahnya metik diadakan pasar malam. Sebagian masyarakat menyebutnya metikan atau bancakan untuk beberapa wilayah Brebes bagian barat. Tradisi ini masih berlangsung sampai kini.
Baca Juga: Sate Kambing Muda Salah Satu Kuliner Khas Jatibarang Brebes yang Wajib Dicoba
Berbeda dengan PG Semboro, di PG Jatibarang Brebes Jawa Tengah, prosesi awal “pesta kebun tebu” dikenal dengan istilah upacara “metikan”, yang berasal dari bahasa Jawa “petik” yang berarti memetik.
Acara metikan (asal dari Metik = Panen) merupakan acara tradisi yang dilaksanakan oleh Pabrik Gula menjelang giling. Menurut sejarah Pabrik Gula, pada jaman Kolonial dimana pada waktu itu pengelola Pabrik masih dipegang oleh Bangsa Belanda (Bangsa Kolonial), menjelang musim giling pabrik gula melaksanakan acara Selamatan Giling disamping itu mengadakan hiburan rakyat untuk karyawan dan masyarakat sekitar Pabrik Gula. Istilah lain acara selamatan di tiap Pabrik Gula tidak sama, beberapa istilah antara lain Cembengan, Wiwitan, Royal-an, Bancakan.
Hiburan metikan antara lain, undar ombak banyu (bahasa jawa), undar Kincir (bahasa jawa), tong edan (bahasa Jawa) dan masih banyak lainya.
Penganten Tebu
Penganten atau Temanten tebu adalah simbol dari hasil tebu yang meruah, boneka-bonekaan yang terbuat dari batang tebu itu didandani mirip pengantin dan diarak keliling kota dan setelah diarak maka akan diadakan walimahan yang dihadiri oleh para pegawai pabrik gula.***