PORTAL BREBES – Selain cerita atau kisah dari dua kakak beradik yang menyingkir dari Desa Balamoa, Desa Sumingkir juga kerap dijadikan sebagai tempat pengungsian desa lain dari jaman penjajahan Belanda.
Menurut Slamet Gelang, Desa Sumingkir dijadikan tempat persembunyian penduduk dari jaman penjajahan Belanda. Dimana, banyak yang yang membuat goa untuk ngungsi disana.
Desa yang merupakan sebagian penduduknya memiliki mata pencaharian petani itu, juga memiliki tanah yang subur hingga adanya seorang ulama yang sangat ditakuti Belanda yakni Syekh Rama Kyai Badrun.
Baca Juga: Asal Usul Desa Sumingkir, Awal Cerita dari Kakak Beradik yang Tinggal di Balamoa
Syekh Rama Kyai Badrun merupakan seorang ulama yang memiliki keistimewaan hingga karomah yang sangat ditakuti Belanda.
Banyak orang yang berdatangan kesana untuk sekedar didoakan agar selamat didunia maupun diakhirat.
Dijaman itu, Desa Sumingkir dipimpin seorang bekel yang bernama Sarwad dan ada juga bekel yang bernama Rekomba yang dikenal dengan nama Kadu.
Baca Juga: Begini Asal Usul Desa Penujah Kecamatan Kedungbanteng Kabupaten Tegal, Simak Beserta Pimpinan Desa
Pada tahun 1960, diceritakan ada sebuah gerombolan atau genk yang turun ke Desa Sumingkir untuk meminta makanan kepada warga desa.
Namun, mereka kerap membuat onar didesa itu yang orang-orang menyebutnya gerombolan pengacau.