Secara kebetulan, Ki Ageng Pemanahan bertamu ke rumah Ki Ageng Giring. Hubungan pertemanan mereka tidak sebatas sebagai sahabat, tapi sudah seperti saudara kandungnya.
Baca Juga: Asal Usul Nama Randudongkal yang Sekarang Jadi Nama Desa dan Kecamatan di Kabupaten Pemalang
Ketika itu, karena tidak mengetahuinya, Ki Ageng Pemanahan meminum air kelapa muda itu. Mengetahui air kelapanya telah di minum Ki Ageng Pemanahan, dengan hati yang sedih Ki Ageng Giring memberitahu sahabatnya bahwa dawegan itu bukan sembarang kelapa muda.
Ia memperolehnya dari hasil laku spiritualnya yang panjang, memilii khasiat yang adi luhung. Mendengar penjelasan itu, Ki Ageng Pemanahan sangat merasa bersalah.
Sebagai penebusnya, ia lalu menikahkan putranya, yaitu Sutawijaya dengan Roro Rembayung-anak perempuan Ki Ageng Giring. Namun karena sesuatu hal, Sutawijaya pergi meninggalkannya dalam keadaan mengandung.
Baca Juga: Sejarah Asal Usul Cipugur, Sebuah Nama Dusun di Desa Banjaratma Kecamatan Bulakamba Brebes
Rara Rembayung kemudian melahirkan seorang bayi lelaki yang di beri nama Jaka Umbaran.
Nama itu memiliki makna bahwa Jaka berarti seorang ksatria dan umbaran yang berasal dari kata umbar atau diumbar, artinya ditelantarkan. Setelah dewasa Jaka Umbaran pergi ke Mataram untuk mendapatkan pengakuan dari ayahnya.
Dengan perjuangan yang berat, Jaka Umbaran berhasil mendapat pengakuan sebagai putra Mataram dengan gelar Pangeran Purbaya.