Bahasa yang digunakan pertama kali di Desa Bentarsari yaitu bahasa Palawa, namun banyak masyarakat yang tidak mengerti bahasa tersebut maka bahasa Palawa diganti dengan bahasa sunda wiwitan (sunda kasar).
Disini masyarakat mulai mengerti dengan bahasa sunda wiwitan ini namun bahasanya masih kasar karena bahasa ini dibawa pengaruh daerah Banten setelah itu masyarakat mulai belajar bahasa sunda dengan tutur kata yang lebih baik, dan bahasa ini dibawa pengaruh oleh masyarakat yang berasal dari Bandung.
Baca Juga: Sejarah Desa Karang Dempel Brebes, Sebuah Kisah Pangeran Angka Wijaya Keturunan Kerajaan Cirebon
Di desa ini juga mempunyai beberapa tempat yang mempunyai nilai sejarah diantaranya :
Taman Sari yang berada didaerah sekitar pabelokan
Kebun Dalam (pedaleman)
Beberaburung
Gunung kumbang
Selain itu, masyarakat Desa Bentarsari mempunyai kepercayaan bahwa Kentongan ini merupakan benda keramat yang disinggahi oleh Dangeang (Macan Putih), dan kentongan ini diberikan secara simbolis kepada Kepala Desa yang baru menjabat.
Kentongan ini juga di gunakan sebagai tanda bahaya yang bisa terdengar oleh 1 kecamatan Salem.