Sejarah Makam Syekh Maulana Syamsudin, Salah Satu Destinasi Wisata Religi di Pemalang

- 27 Maret 2023, 11:32 WIB
Makam Syekh Maulana Syamsuddin Pemalang
Makam Syekh Maulana Syamsuddin Pemalang /Instagram @Ceritapemalang/

Setelah Berguru selama 20 tahun, suatu hari ia diperintah oleh Syeh Maulana Maghribi untuk menyampaikan surat kepada Sunan Gunung Jati di Cirebon. Dia berangkat seorang diri dengan membawa bungkusan dipundaknya yang berisi kitab alqur’an dan surat tersebut. Perjalanan panjang dilewatinya dengan berjalan kaki menyusuri pesisir pantai utara Jawa.

Perjalanannya dari arah timur ternyata sudah di ikuti oleh segerombolan orang dari balik semak. Melihat penampilan Syekh Syamsudin yang rapi, bersih, dan membawa bungkusan, serta wajahnya yang asing, mereka mengira beliau adalah seorang saudagar.

 Akhirnya gerombolan tersebut menyerang beliau sewaktu beliau sedang beristirahat untuk shalat dibawah pohon rindang. Perampok yang berjumlah 5 orang tersebut merasa kecewa karena tidak berhasil mendapatkan barang berharga apapun, sehingga mayat Syeh Syamsudin ditinggalkan begitu saja di tepi pantai.

Tiga hari tiga malam sejak meninggalnya Solechuddin atau Syekh Syamsudin, terjadi keganjilan pada sebuah kapal dagang dari Madura yang tengah berlayar ke Batavia. Walaupun angin berhembus ke arah barat namun kapal justru bergerak ke selatan, mendekati bibir pantai.

Baca Juga: 6 Makam Tokoh Ulama di Brebes yang Ramai Dikunjungi Peziarah

Bersamaan dengan itu, Nahkoda kapal melihat sebuah cahaya terang memancar dari pantai. Oleh karenanya nahkoda memutuskan untuk berlabuh terlebih dahulu.

 Nahkoda dan anak buahnya amat terkejut ketika mendapati bahwa sumber cahaya itu berasal dari mayat. Setelah memakamkan jenazah Solechudin (Syamsudin), kapal niaga tersebut melanjutkan perjalanan menuju ke Batavia.

Anehnya mereka sampai Batavia hanya dalam waktu 1 jam. Keganjilan selanjutnya yakni hasil dagangan mereka yang untung hingga 700 kali lipat.

Dalam perenungan, Nahkoda akhirnya memutuskan untuk segera kembali ke Tanjungsari dengan membawa material bangunan. Hal itu dimaksudkan untuk memperbaiki makam agar tidak hilang.

Baca Juga: 4 Rekomendasi Destinasi Wisata Religi di Demak Jawa Tengah, Nomor 3 Makam Sunan Kalijaga

Halaman:

Editor: DR Yogatama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x