Universitas Sebelas Maret Gelar Pelatihan Praktek Pembelajaran Matematika dengan Pendekatan 'MIKiR' di Brebes

- 13 Juni 2021, 19:37 WIB
Puluhan guru matematika di Kabupaten Brebes mengikuti pelatihan praktek pembelajaran matematika yang dilaksanakan secara daring dan luring oleh Universitas Sebelas Maret/Portal Brebes
Puluhan guru matematika di Kabupaten Brebes mengikuti pelatihan praktek pembelajaran matematika yang dilaksanakan secara daring dan luring oleh Universitas Sebelas Maret/Portal Brebes /


PORTAL BREBES - Kualitas pendidikan matematika yang baik seringkali menjadi salah satu indikator dari kemajuan suatu bangsa khususnya dalam bidang teknologi.

Terkait dengan hal ini, berbagai upaya telah dilakukan pemerintah untuk meningkatkan kualitas pendidikan secara umum, maupun pendidikan matematika secara khusus melalui berbagai kebijakan seperti peningkatan kualitas guru dan perumusan kurikulum.

Namun menurut Dr. Ikrar Pramudya, M.Si, peneliti pada Grup Riset Aljabar dan Analisis Universitas Sebelas Maret, tingkat keberhasilan ikhtiar tersebut masih belum bisa diraih secara optimal dan maksimal oleh penerapan sistem pendidikan Indonesia yang ada sekarang.

"Kurikulum yang diterapkan untuk jenjang sekolah dasar dan menengah saat ini adalah kurikulum 2013 yang menitikberatkan pada terciptanya “Students Centered Learning” (SCL) bahwasannya kegiatan pemelajaran harus berpusat pada siswa, pengetahuan harus dibangun sendiri secara aktif oleh siswa," kata Ikrar, Sabtu 12 Juni 2021 di Madrasah Aliyah NU 03, Pemaron, Brebes.

Baca Juga: Anji Eks Vokalis Drive Ditangkap Polisi Atas Dugaan Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Ikrar hadir di kesempatan tersebut sebagai ketua pelaksana kegiatan "Pelatihan Praktek Pembelajaran Matematika dengan Pendekatan "MIKiR" untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Logis Matematis Guru Matematika Sekolah Menengah Atas Kabupaten Brebes" yang dilaksanakan Universitas Sebelas Maret di Madrasah Aliyah NU 03, Kabupaten Brebes.

Penerapan paradigma “siswa harus menjadi pusat pemelajaran” merupakan sebuah tantangan bagi para guru matematika untuk terus menerus mengupayakan realisasinya di kelas, kata Ikrar selanjutnya.

"Hal ini cukup wajar, mengingat konsep-konsep matematika bersifat abstrak sehingga banyak guru matematika yang masih memiliki keyakinan bahwa konsep abstrak perlu diajarkan dengan cara menjelaskan seluruh konsep di depan kelas dilanjutkan dengan kegiatan drill dalam bentuk pemberian latihan soal sebanyak mungkin," ungkapnya menambahkan.

Oleh karena itu, tantangan terbesar bagi guru-guru matematika, kata dia, adalah merubah mindset dari guru “teacher centered learning ” ke SCL dan berlatih menerapkan model-model pembelajaran yang dapat mengaktifkan siswa pada saat belajar matematika.

Baca Juga: Kartu Prakerja Gelombang 17 Telah Diumumkan Melalui SMS, Ini Langkahnya Untuk Mengikuti Pelatihan

Melalui pelatihan dan pendampingan praktek pembelajaran matematika diharapkan dapat menyegarkan dan meningkatkan kemampuan berpikir logis matematis guru dan pada gilirannya akan sampai kepada siswa dalam bentuk terciptanya situasi belajar matematika yang lebih menantang dan bermakna.

"Adapun pendekatan yang dipilih untuk program pelatihan dan pendampingan praktek pembelajaran pada pengabdian ini adalah “pendekatan MIKiR”yang terdiri dari komponen: mengalami, interaksi, komunikasi, dan refleksi," kata Ikrar lebih jauh.

Ikrar sebagai peneliti pada Grup Riset Aljabar dan Analisis Universitas Sebelas Maret menambahkan, dipilihnya Kabupaten Brebes sebagai tempat pelaksanaan pelatihan, karena ditinjau dari hasil belajar matematikanya, capaian siswa sekolah menengah atas di Kabupaten Brebes relatif masih rendah.

Dengan kata lain, hasil belajar peserta didik belum maksimal. "Hasil belajar yang masih belum maksimal tentunya bukan dikarenakan penerapan kurikulum 2013, besar kemungkinan dikarenakan guru-guru belum memiliki kemampuan untuk memberdayakan peserta didik sebagaimana tertuang dalam Permendiknas RI Nomor 16 tahun 2007 tentang kompetensi guru matematika," tandasnya.

Baca Juga: Bajing Loncat Nekad Jarah Satu Peti Telur di Keramaian, Hasil Curian Dijual Untuk Mabok Miras

Kegiatan pelatihan praktek pembelajaran matematika dengan Pendekatan "MIKiR" untuk meningkatkan kemampuan berpikir logis matematis guru matematika SMA di Kabupaten Brebes dilaksanakan secara kombinasi daring dan luring dan dibuka secara daring oleh Dekan FKIP Universitas Sebelas Maret, Dr. Mardiyana, M.Si.

Dekan FKIP Universitas Sebelas Maret Dr. Mardiyana, M.Si menyampaikan kata sambutan secara daring saat berlangsung  pelatihan praktek pembelajaran matematika  di Kabupaten Brebes/Screenhoot
Dekan FKIP Universitas Sebelas Maret Dr. Mardiyana, M.Si menyampaikan kata sambutan secara daring saat berlangsung pelatihan praktek pembelajaran matematika di Kabupaten Brebes/Screenhoot

Kegiatan pengabdian diketuai oleh Dr. Ikrar Pramudya, M.Si beserta tim yang terdiri dari Dr. Mardiyana, M.Si, Dr. Drs. Sutrima, M.Si, Drs. Ponco Sujatmiko, M.Si, dan Dyah Ratri Aryuna, S.Pd,
M.Si sebagai tim penyaji dan pendamping pelatihan, serta dengan melibatkan pakar pembelajaran matematika dengan pendekatan “MIKiR”,Dr. Farida Nurhasanah, M.Pd.
Sementara itu Kepala Madrasah Aliyah NU 03, Sulawestio, SH, M.Si menyambut baik adanya kegiatan pengabdian yang dilaksanakan Universitas Sebelas Maret di Kabupaten Brebes dan dipercayakan pelaksanaannya di sekolah yang dipimpinnya.

"Sebab pada dasarnya para guru selama ini ingin dapat mempraktekkan Students Centered Learning di dalam kelas matematika mereka," kata Sulawestio.

Baca Juga: 514 Orang Warga Kudus Positif Covid-19 Dirawat di Donohudan Boyolali, Dua Diantaranya Meninggal Dunia

Tetapi, pada kenyataannya para guru merasa belum memiliki bekal yang cukup untuk bisa melaksanakan keinginannya tersebut.

"Oleh karena itu, melalui pelatihan dan pendampingan dalam penerapan pendekatan Students Centered Learning yang memadai kepada para guru diharapkan akan menjadi bekal yang cukup untuk yakin dan percaya diri melaksanakan keinginannya tersebut di depan kelas," ujar Sulawestio menambahkan.

Bahkan menurut Sulawestio, bukan hanya dalam pembelajaran matematika saja pelatihan dan pendampingan dibutuhkan oleh para guru. Pada mata pelajaran lainnya, pelatihan dan pendampingan dari kalangan kampus utamanya Universitas Sebelas Maret masih sangat dibutuhkan dukungan dan bimbingannya.

Karenanya Madrasah Aliyah NU 03 Brebes menyambut dengan terbuka untuk dapat bekerja sama dalam program-program lainnya yang dilaksanakan oleh Universitas Sebelas Maret.*

Editor: Marsis Santoso


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x