Kisah Sejarah 37 Nisan Tanpa Nama di Makam Jatirokeh Brebes

- 2 Agustus 2022, 23:52 WIB
Kisah sejarah 37 nisan tanpa nama di Desa Jatirokeh Brebes
Kisah sejarah 37 nisan tanpa nama di Desa Jatirokeh Brebes /Irkham /

PORTAL BREBES - Ada 37 nisan yang berada di sebuah makam di Brebes tidak memiliki nama yang dituliskan di nisan tersebut.

Dikabarkan bahwa 37 nisan tanpa nama itu yang terletak di Desa Jatirokeh RT 4 RW 4 itu merupakan pahlawan saat jaman penjajahan Belanda.

Salah satu tokoh masyarakat setempat, Ahmad Said menerangkan, 37 nisan tanpa nama di Desa Jatirokeh Brebes merupakan sejarah makam pahlawan yang menjadi keganasan Belanda disaat agresi militer Belanda II.

Baca Juga: Link Nonton FIlm 2037 Korea, Kisah Siswi Sekolah yang Dilecehkan dan Menjadi Narapidana

"Dimana waktu itu Belanda mengingkari perjanjian Linggarjati," ujarnya.

Menurutnya, sejarah ini terungkap ketika seseorang yang sedang mencuci pakaian di sungai dekat dengan makam pahlawan Jatirokeh itu menyaksikan beperapa tentara Belanda di selatan makan tersebut.

"Ada satu, kemudian muncul lagi hingga sampai tiga kali melihat tentara Belanda yang terus berdatangan hingga jumlahnya menjadi puluhan," ujarnya.

Baca Juga: Ungkap Sejarah Brebes, Dulu dari Mulai Bagian dari Wilayah Kabupaten Tegal Hingga Ada 2 Bahasa, Sunda dan Jawa

Ketika puluhan tentara Belanda yang berdatangan itu, datanglah seorang pejuang kelompok Hizbullah yang menyerang tentara Belanda hingga dibantu tentara dari Tegal yang dipimpin Kapten Ismail.

"Kemudian terjadilah perseteruan antara tentara pejuang dan tentara Belanda yang berlangsung dari pukul 10.00 Wib hingga 17.00 Wib. Akhirnya beberapa tentara Hizbullah pun terbunuh Belanda dikala itu yang berjumlah 37 termasuk Kapten Ismail," terangnya.

Hingga keesokan harinya, para pejuang yang telah gugur itu kemudian dimakamkan oleh masyarakat setempat dan dipimpin oleh Kyai Tarsyudi.

Baca Juga: Kegiatan Tahunan Polres Tegal di Taman Makam Pahlawan

"Pemakamannya pun dalamnya hanya satu lutut yakni untuk mempercepat pemakaman dikarenakan banyaknya darah tercecer termasuk semua perangkat alat-alat yang dipakai Hizbullah dimakamkan," terangnya.

Sementara, Kapten Ismail dimakamkan di Tegal atas permintaan dari keluarganya.

Hingga sekarang, ke 37 pahlawan tersebut dimakamkan di Desa Jatirokeh yang dikenal sebagai makam pahlawan. 

Baca Juga: Syukur dengan Hasil Bumi yang Melimpah, Warga Desa Pandansari Gelar Ratiban

Adapun juru kunci di makam pahlawan tersebut yakni Abdul Khalik merupakan salah satu keturunan dari keluarga Hizbullah.

Sampai saat ini, makam pahlawan dirawat oleh pemerintah Desa Jatirokeh yang kemudian setiap tanggal 17 Agustus, dilaksanakan tabur bunga hingga dilakukan Do'a bersama pada malam hari.***

Editor: DR Yogatama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x