Gempa Dahsyat yang Mengguncang Turki dan Suriah, Cuaca Dingin Akibatkan Korban terus Bertambah

7 Februari 2023, 09:15 WIB
tim penyelamat mencari korban di reruntuhan gedung setelah gempa di Turki /Reuters/

PORTAL BREBES – Gempa bumi dahsyat dengan kekuatan 7,8 SR yang tengah mengguncang wilayah Turki dan Suriah Barat laut pada Senin 6 Januari 2023, hingga saat ini jumlah korban tewas terus bertambah yakni lebih dari 3.700 orang.

Cuaca dingin menambah penderitaan ribuan orang yang terluka atau kehilangan tempat tinggal dan menghambat tim penyelamat untuk pencarian korban lainnya.

Saksi mata berkata “itu seperti kiamat” ujar Abdul Salam al-Mahmoud, seorang warga Suriah di Kota Utara Atareb. “Dingin sekali dan hujan lebat, dan orang-orang perlu diselamatkan.”

Baca Juga: Gempa Dahsyat Berkekuatan 7,8 SR Guncang Turki dan Suriah, Sebabkan Banyak Korban

Gempa ini adalah yang terbesar yang tercatat di seluruh dunia oleh Survei Geologi AS sejak gempa di Atlantik Selatan yang terpencil pada Agustus 2021.

Di Turki, jumlah korban tewas mencapai 2.316, ujar Otoritas Manajemen Bencana dan Darurat (AFAD), menjadikannya gempa paling dahsyat di negara itu sejak gempa dengan kekuatan yang sama pada tahun 1999 mengguncang wilayah Laut Marmara timur yang berpenduduk padat di dekat Istanbul, menewaskan lebih dari 17.000 orang.

Di Suriah, jumlah korban tewas mencapai 1.444 dan sekitar 3.500 orang luka-luka, menurut angka dari pemerintah Damaskus dan petugas penyelamat di wilayah barat laut,

Baca Juga: EXO-SC Debut Mini Album saat Tampil Perdana di Jakarta, Berikut Ketentuan Acaranya

Koneksi internet yang buruk dan jalan yang rusak di antara beberapa kota yang terkena dampak paling parah adalah selatan Turki, hal ini menghambat upaya untuk mengatasi dampaknya.

Suhu di beberapa daerah diperkirakan akan turun hingga mendekati titik beku dalam semalam. Hal ini memperburuk kondisi orang-orang yang terjebak di bawah reruntuhan atau kehilangan tempat tinggal. Hujan turun pada hari Senin setelah badai salju melanda pada akhir pekan.

Lebih dari 13.000 orang terluka di Turki akibat gempa tersebut.

Baca Juga: V Personil BTS Cetak Rekor, Baru Buat Akun Instagram Sejak 1 Tahun Sudah Segini Followersnya

Di Kota Iskenderun, Turki, tim penyelamat memanjat tumpukan puing yang dulunya merupakan bagian dari unit perawatan intensif rumah sakit pemerintah untuk mencari korban yang selamat. Petugas kesehatan melakukan apa yang mereka bisa untuk menangani serbuan pasien yang terluka.

 “Ada pasien yang dioperasi tapi kami tidak tahu apa yang terjadi”, kata Tulin, perempuan berusia 30-an, berdiri di luar pagar rumah sakit, menyeka air mata dan berdoa.

Presiden Turki Tayyip Erdogan menyebut gempa ini sebagai gempa bersejarah dan gempa terburuk yang melanda negara sejak 1939, namun mengatakan bahwa pihak berwenang akan melakukan semua yang mereka bisa.

Baca Juga: Twitter Digugat Lantaran Gagal Membayar Sewa Kantor Setelah Dibeli Elon Musk

“Semua orang berusaha mengerahkan kemampuan mereka dalam upaya pencarian meskipun cuaca dingin, cuaca dingin dan gempa yang terjadi pada malam hari membuatnya menjadi lebih suli,” ujarnya.

Gempa kedua cukup besar untuk merobohkan lebih banyak bangunan dan dirasakan di seluruh wilayah seperti gempa pertama. Hal ini membahayakan tim penyelamat yang berjuang untuk mengevakuasi korban dari reruntuhan.

 “Masyarakat Suriah secara bersamaan dilanda wabah korela dan peristiwa musim dingin termasuk hujan lebat dan salju selama akhir pekan,” kata juru bicara PBB Stephen Dujjaric kepada wartawan di New York.

Baca Juga: Seorang Profesor Robek Ijazahnya Sendiri Sebagai Bentuk Protes Larangan Wanita Belajar di Universitas

Di kota Hama yang dikuasai pemerintah Suriah, seorang jurnalis Reuters melihat anak yang tampaknya tak bernyawa dibawa dari reruntuhan sebuah bangunan.

Di kota Jandaris yang dikuasai pemberontak di provinsi Aleppo, saksi mata mengatakan “Ada 12 Keluarga di bawah sana. Tidak ada satupun yang keluar. Tidak ada satupun,” ujar seorang pemuda kurus, matanya melotot kaget dan tangannya diperban.

“Berpacu dengan waktu untuk menyelamatkan nyawa orang-orang yang berada di bawah reruntuhan,” kata Raed al-Saleh dari Syria White Helmets.

Baca Juga: Pasca Kematian Tunisha Sherma, Teman Artis TV India Ini Ungkap Kelakuan Sheezan Khan

Erdogan juga mengatakan 45 Negara telah menawarkan untuk membantu upaya pencarian dan penyelamatan di Turki.

Gempa juga menghentikan operasi di pusat ekspor minyak Turki di Ceyhan dan menghentikan aliran minyak mentah dari Irak dan Azerbaijan. Lira turki mencapai rekor terendah 18,85, pada awal perdagangan dan saham negara anjlok sekitar 5 persen.***

Editor: DR Yogatama

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler