Network
PORTAL BREBES - Untuk mengnatisipasi adanya resesi di Amerika Serikat (AS), Tesla akan memotong akan 10 persen karyawanya di seluruh dunia.
Pemotongan karyawan tersebut berlaku untuk pembuat mobil listrik yang mendapat gaji tetap.
Selain itu, Tesla juga akan menghentikan penerimaan karyawan baru di seluruh dunia.
Baca Juga: China Punya Kapal Induk Baru dengan Membawa Teknologi Tinggi
Dikutip dari GlobalNews, CEO Tesla, Elon Musk mengatakan, pengurangan karyawan berlaku bagi mereka yang mendapat gaji tetap.
Itu artinya, pengurangan karyawan hanya 3,5 persen dari total keseluruhan karyawan.
Elon Musk mengaku prihatin kemungkinan resesi yang akan terjadi di AS.
"Itu belum pasti, tapi sepertinya lebih mungkin daripada tidak," kata Elon Musk seperti dikutip Portal Brebes dari globalnews, Selasa 21 Juni 2022.
Sementara itu, Presiden AS Joe Biden mengatakan, resesi di negaranya tidak dapat dihindari.
Negara Paman Sam tersebut tengah menghadapi lonjakan harga BBM dan inflasi yang tinggi dalam kurun 40 tahun terakkhir.
Baca Juga: Malaysia Hapus Hukuman Mati Wajib,Polisi Bertugas Seperti Biasa
Resesi AS juga telah diperkirakan oleh mantan Menteri Keuangan AS, Lawrence Summers.
Ia mengatakan bahhwa perusahaan perlu memangkan 10 persen jumlah karyawanya.
Selain itu Summers juga menyarankan perusahaan untuk menghentikan penerimaan karyawan baru.***
