Buka Jambore Nasional Relawan Penanggulangan Bencana, Wabup Rembang : Soal Bencana Jadi Tanggung Jawab Bersama

- 6 Oktober 2022, 14:37 WIB
Wabup Rembang, Mochamad Hanies Cholil Barro saat membuka Jambore Nasional Penanggulangan Bencana
Wabup Rembang, Mochamad Hanies Cholil Barro saat membuka Jambore Nasional Penanggulangan Bencana /jatengprov.go.id/

PORTAL BREBES – Wakil Bupati Rembang Mochamad Hanies Cholil Barro mengatakan bahwa Kabupaten Rembang merupakan salah satu daerah dengan tingkat risiko bencana sedang berdasarkan indesk risiko bencana Indonesia yang diterbitkan BNPB pada 2021.

Hal tersebut diungkapkan dirinya usai resmi membuka Jambore Nasional Relawan Penanggulangan Bencana di kawasan wisata Karang Jahe Beach Desa Punjulharjo, Kabupaten Rembang, Rabu 5 Oktober 2022 kemarin.

“Ancaman bencana di Kabupaten Rembang cukup beragam, dengan intensitas utama adalah ancaman bencana hidrometeorologi, baik banjir, tanah longsor, banjir bandang, termasuk rob dan cuaca ekstrem,” jelasnya dilansir dari laman jatengprov.go.id, Kamis 6 Oktober 2022.

Baca Juga: Hari ini, Menteri PANRB Resmikan MPP Kota Yogyakarta, Besok di Purworejo

Dikatakan, penanggulangan bencana merupakan tanggung jawab bersama, bukan hanya BNPB, BPBD, dan relawan. Untuk itu, kepada semua pihak di bawah koordinasi BPBD, agar dapat melakukan tindakan dengan cepat dan tepat, serta tidak keluar dari ketentuan yang berlaku, untuk melakukan penanganan sebaik mungkin.

“Salah satu butir arahan Bapak Presiden Joko Widodo dalam Pembukaan Rakornas Penanggulangan Bencana tahun 2022 di Bogor, adalah agar menumbuhkan budaya kerja yang siaga, antisipatif, responsive, dan adaptif,” imbuhnya.

Wabup menambahkan, pihaknya akan terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana, agar mereka siap sebelum, saat, dan pascabencana.

Baca Juga: Siap-Siap! GJR 2022 dan Guci Camp Fest akan Berlangsung pada 8 Oktober 2022, Peserta Terjauh dari Palangkaraya

“Saya berharap, upaya ini menjadi pemicu dan momentum bersama untuk dapat dilaksanakan secara terus menerus dan konsisten. Dengan demikian, upaya untuk menumbuhkan kesadaran terhadap bencana di masyarakat menjadi lebih baik, sehingga dapat mengurangi dampak bencana,” pungkasnya.

Pada kesempatan itu, juga diserahkan secara simbolis peralatan yang nantinya digunakan selama jambore, seperti sapu, kentongan, dan geo bag (karung yang kemudian diisi dengan pasir atau tanah untuk melindungi pantai dari abrasi). Selain itu, wabup juga menyerahkan bibit tanaman mangrove dan buah yang akan ditanam oleh para relawan di sejumlah lokasi.

Halaman:

Editor: DR Yogatama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x