Network
“Jawabannya belum tentu. Sebab, tidak semua sumber daya aparatur di pemerintahan sudah bisa memanfaatkannya secara optimal kehadiran alat-alat yang mahal,” ujarnya.
Baca Juga: GPM Kembali Digelar di Pasar Muara Anyar Kota Tegal
Umi menjelaskan, penerapan kabupaten-kota yang menuju Smart City ini pelaksanaanya harus memenuhi sejumlah hal. Diantaranya, efisiensi, transparansi, kolaborasi dan kontinuitas.
“Efisiensi ini akan menunjukkan seberapa mampu layanan teknologi mempercepat warga mengakses layanan di pemerintah daerah. Aspek transparansi diperlukan untuk menjawab keingintahuan warga akan kredibilitas dari berbagai program pemerintah yang dijalankan,” imbuhnya.
Ia berujar, bahwa kolaborasi juga merupakan hal yang tidak bisa dilupakan. Karena, pemerintah daerah tidak bisa bergerak sendiri, melainkan kerjasama dengan komunitas kreatif hingga pelaku usaha start up digital yang sangat dibutuhkan untuk memperepat pencapaian satu demi satu.
Baca Juga: Tegal Diguyur Hujan, Warga Ramai-ramai Pasang Status WhatsApp : Alhamdulilah
Sementara itu, Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Tegal, Nurhayati menambahkan, Bimtek kali keempat ini sudah memasuki babak final. Dimana, dimulai sejak September 2023 lalu dan telah final di Oktober 2023 ini.
“Dimana terbagi menjadi beberapa metode yang sudah dilakukan. Termasuk program unggulannya yakni Smart Economy yakni UMKM Go Digital, Smart Government yakni MPP Satya Dahayu, Smart Living yakni RSUD dr Soesilo Online, Smart Environment yakni Desa Merdeka Sampah, Smart Society yakni Yuh Sekolah Maning, dan Smart Branding yakni Kepo Sate Tegal,” terangnya.
“Smart city bisa terwujud jika semua OPD bisa komitmen dan satu tujuan,” pungkasnya.***
