Catat! Macam-Macam Pola Asuh Orang Tua Terhadap Anak dan Dampaknya

- 4 November 2023, 08:00 WIB
Pola asuh yang diterapkan setiap orang tua akan memiliki dampak terhadap anaknya
Pola asuh yang diterapkan setiap orang tua akan memiliki dampak terhadap anaknya /Pexels/

PORTAL BREBES - Anak adalah bagian dari keluarga. Keluarga menjadi unsur penting dalam perawatan, dan pola asuh anak. Setiap orang tua menginginkan anaknya menjadi orang yang berkepribadian baik, sikap mental yang sehat, serta akhlak yang terpuji. Namun, apakah sebagai orang tua sudah menerapkan pola asuh yang tepat untuk anaknya?

Dikutip dari dinsospmd.babelprov.go.id, pola asuh orang tua merupakan pola perilaku yang diterapkan pada anak dan bersifat relatif konsisten dari waktu ke waktu. Pola perilaku dapat dirasakan anak, dari segi negatif dan positif. Orang tua memiliki cara, dan pola sendiri dalam mengasuh dan membimbing anak.

Cara dan pola tersebut tentu akan berbeda antara satu keluarga dengan keluarga lainnya. Penerapan pola asuh orang tua sangat penting, utamanya adalah seorang ibu. Ibu adalah orang yang utama bagi anak dan ibu merupakan lingkungan pertama yang dimasuki untuk membina sosialisasi anak.

Baca Juga: Jurusan Kuliah yang Cocok untuk Anak Ekstrovert! Wujudkan Passionmu dengan Jurusan Ini!

Pola asuh pada ibu merupakan implementasi dari keputusan ibu dalam mengarahkan anak untuk dapat menjadi pribadi yang bertanggung jawab, mampu menyesuaikan diri dan dapat berperan dengan baik dalam lingkungan sosialnya dengan cara mengoptimalkan peran dalam berkomunikasi, serta menentukan standar peraturan pada akitivitas anak.

Terdapat 4 macam pola asuh orang tua terhadap anak, di antaranya:

1. Pola Asuh Demokratis

Pola asuh demokratis adalah pola asuh yang memprioritaskan kepentingan anak, akan tetapi tidak ragu-ragu mengendalikan mereka. Orang tua dengan pola asuh ini bersikap rasional, selalu mendasari tindakannya pada rasio atau pemikiran-pemikiran. Orang tua tipe ini juga bersikap realistis terhadap kemampuan anak, tidak berharap berlebihan yang melampaui kemampuan anak. Orang tua tipe ini juga memberikan kebebasan kepada anak untuk memilih dan melakukan suatu tindakan, dan pendekatannya kepada anak bersifat hangat.

Baca Juga: Pertimbangkan Sebelum Memutuskan, 7 Dampak Negatif Perceraian pada Anak

2. Pola asuh Otoriter

Pola asuh ini cenderung menetapkan standar yang mutlak harus dituruti, biasanya dibarengi dengan ancaman-ancaman. Orang tua tipe ini cenderung memaksa, memerintah, menghukum. Apabila anak tidak mau melakukan apa yang dikatakan oleh orang tua, maka orang tua tipe ini tidak segan menghukum anak. Orang tua tipe ini juga tidak mengenal komprom, dalam komunikasi biasanya bersifat satu arah. Orang tua tipe ini tidak memerlukan umpan balik dari anaknya untuk mengerti mengenai anaknya.

3. Pola asuh Permisif

Pola asuh ini memberikan pengawasan yang sangat longgar. Memberikan kesempatan pada anaknya untuk melakukan sesuatu tanpa pengawasan yang cukup dari orang tua. Mereka cenderung tidak menegur atau memperingatkan anak apabila anak sedang dalam bahaya, dan sangat sedikit bimbingan yang diberikan oleh mereka. Namun orang tua tipe ini biasanya bersifat hangat, sehingga seringkali disukai oleh anak.

Baca Juga: Menjadi Salah Satu Masalah Dalam Perkembangan, Ini 5 Cara Mengatasi Rasa Minder pada Anak

4. Pola asuh Penelantar

Orang tua tipe ini pada umumnya memberikan waktu, dan biaya yang sangat minim pada anak-anaknya. Waktu mereka banyak digunakan untuk keperluan pribadi mereka, seperti bekerja dan juga kadangkala biaya pun dihemat-hemat untuk anak mereka. Termasuk dalam tipe ini adalah perilaku penelantar secara fisik dan psikis pada ibu yang depresi. Ibu yang depresi pada umumnya tidak mampu memberikan perhatian fisik maupun psikis pada anak-anaknya

Dampak atau pengaruh dari masing-masing pola asuh orang tua terhadap anak-anak adalah:

  1. Pola asuh demokratis akan menghasilkan karakteristik anak-anak yang mandiri, dapat mengontrol diri, mempunyai hubungan baik dengan teman, mampu menghadapi stres, mempunyai minat terhadap hal-hal baru dan koperatif terhadap orang-orang lain.
  2. Pola asuh otoriter akan menghasilkan karakteristik anak yang penakut, pendiam, tertutup, tidak berinisiatif, gemar menentang, suka melanggar norma, berkepribadian lemah, cemas, dan menarik diri.
  3. Pola asuh permisif akan menghasilkan karakteristik anak-anak yang agresif, tidak patuh, manja, kurang mandiri, mau menang sendiri, kurang percaya diri, dan kurang matang secara sosial.
  4. Pola asuh penelantar akan menghasilkan karakteristik anak-anak yang agresif, kurang bertanggung jawab, tidak mau mengalah, harga diri yang rendah, sering bolos, dan bermasalah dengan teman.

Baca Juga: BAZNAS Kota Tegal Bagikan 110 Bantuan Anak Yatim di Kelurahan Kraton

Setiap pola asuh yang diterapkan oleh setiap orang tua berbeda-beda, tapi dengan satu tujuan yaitu orang tua berharap anak-anak mereka akan menjadi orang sukses dikemudian hari.

Akan tetapi alangkah baiknya, orang tua dapat mengerti situasi dan kondisi yang sedang dialami anak, sehingga pola asuh yang diterapkan tidak merugikan anak-anak dikemudian hari.***

Editor: DR Yogatama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x