Network
PORTAL BREBES - Inner Child adalah sifat kekanak-kanakan yang dimiliki pada diri seseorang. Inner Child merupakan pengalaman masa lalu yang tidak atau belum mendapatkan penyelesaian dengan baik.
Orang dewasa bisa memiliki berbagai macam kondisi inner Child yang dihasilkan oleh pengalaman positif, dan negatif yang dialami pada masa lalu. Namun, banyak orang tidak menyadari dan terus tumbuh dewasa tanpa tahu dan kenal lebih dalam tentang dirinya sendiri.
Beberapa orang kemudian mudah sekali merasa tersinggung, marah dan berteriak, bahkan dengan mudah memutus hubungan sosial. Mengapa banyak orang berlaku demikian?
Baca Juga: Cara Mencegah Kecanduan Gadget pada Anak-Anak, Lakukan Sebelum Terlambat!
Melansir dari rsjdahm.kaltimprov.go.id, orang-orang terus bertumbuh tanpa menyadari ada luka batin yang dirasakan oleh inner child dalam diri mereka semasa dalam pengasuhan orang tua. Hal inilah yang menyebabkan seseorang semakin mudah tersulut emosinya.
Sayangnya, tidak semua orang tahu dan sadar bahwa inner child dalam diri mereka sedang terluka. Inner child dapat terluka ketika seseorang mendapatkan pengalaman menyakitkan seperti menjadi korban kekerasan selama masa kanak-kanak, baik kekerasan secara fisik, verbal, maupun psikis.
Buruknya pengasuhan dari orang tua, serta tidak harmonisnya hubungan dalam keluarga juga dapat melukai inner child seseorang. Luka tersebut apabila tidak disadari dan tidak disembuhkan, maka akan terbawa hingga ke kehidupan dewasa.
Baca Juga: Sebabkan Lambat Memahami Pelajaran, Waspadai Dampak Negatif Penggunaan Gadget pada Anak
Lalu apa yang bisa dilakukan ketika inner child terluka? Berikut 3 cara untuk mengatasi inner child yang terluka:
1. Menyembuhkannya
