Network
PORTAL BREBES - Halo, Para Moms dan Dads! Menghadapi anak yang sedang tantrum bisa menjadi salah satu tantangan parenting yang paling menyulitkan.
Tantrum adalah bagian normal dari perkembangan anak, tapi terkadang, reaksi kita sebagai orang tua justru bisa memperparah keadaan.
Untuk membantu mengelola situasi ini dengan lebih baik, mari kita kenali tiga kesalahan yang sering dilakukan orang tua saat anak mengalami tantrum. Yuk simak Moms!
- Memberi Perhatian Berlebihan Saat Tantrum Terjadi
Salah satu kesalahan yang paling umum adalah memberi perhatian berlebihan saat anak tantrum. Meskipun insting kita mungkin ingin segera menenangkan atau bahkan menghentikan tantrum dengan cara apapun.
Hal ini justru memberikan anak pesan bahwa tantrum adalah cara efektif untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan. Sebaliknya, cobalah untuk tetap tenang dan jangan memberikan reaksi berlebihan. Tunjukkan bahwa tantrum tidak mempengaruhi emosi anda secara signifikan.
Baca Juga: Awas Stunting! Ini 5 Cara Cerdas Agar Si Kecil Tidak Membenci Sayuran
- Mengancam atau Memberikan Hukuman
Mengancam anak dengan hukuman atau konsekuensi negatif saat mereka sedang tantrum biasanya tidak efektif. Ini hanya akan menambah ketegangan dan bisa membuat anak merasa tidak dipahami.
Anak yang sedang tantrum sering kali tidak dapat mengendalikan emosinya, sehingga mengancam atau menghukum hanya akan menambah stres mereka. Alih-alih mengancam, cobalah berkomunikasi secara efektif dan dengan tenang tentang perilaku yang lebih dapat diterima setelah situasi mereda.
- Menyerah pada Keinginan Anak
Ini adalah kesalahan lain yang sering terjadi. Menyerah hanya untuk menghentikan tantrum saat itu juga mungkin terasa seperti solusi cepat, namun pada akhirnya, ini mengajarkan kepada anak bahwa tantrum adalah cara yang berhasil untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan.
