PORTAL BREBES - Kabar mengenai Menag minta masyarakat ikhlaskan dana haji dipakai pemerintah untuk bangun IKN dipastikan hoaks.
Kemenang telah mengklarifikasi hal tersebut melalui keterangan tertulis yang diterima Pikiran-Rakyat.com, Minggu 8 Mei 2022.
Kemenang melalui Kepala Biro Humas, Data, dan Informasi (HDI), Kemenag, Ahmad Fauzin dalam keterangan tertulis menyampaikan bahwa narasi Menag minta dana haji untuk IKN merupakan hoaks atau informasi yanh tidak benar.
Baca Juga: Bikin Ngiri, PNS yang Kerja di Instansi Ini Tunjanganya Mencapai Hampir Rp100 Juta
"Itu fitnah dan menyesatkan," kata Fauzin dalam keterangan tertulisnya.
Ia juga mengatakan bahwa Kemenag tidak pernah mengeluarkan pernyataan terkait penggunaan dana haji di luar keperluan penyelenggaraan ibadah haji.
Dia menjelaskan bahwa sejak tahun 2018, Kemenag tidak lagi menjadi pihak yang bertanggung jawab dalam tata kelola haji, karena kewenangannya telah diamanatkan kepada Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH).
Sebelumnya beredar tangkapan layar yang seolah-olah dari media online beredar luas di media sosial.
Dalam tangkapan layar tersebut tertulis "Menag minta masyarakat ikhlaskan Dana Haji dipakai Pemerintah untuk IKN".
Sementara itu, dari penelusuran menyebutkan bahwa tangkapan layar yang beredar itu merupakan manipulasi berita yang diterbitkan Pikiran-Rakyat.com
Judul asli berita tersebut dihapus dan diganti.
Sementara judul yang asli yakni "Menag Yaqut Cholil Qoumas Diminta Turun dari Jabatannya, Buntut Ucapan Selamat Lebaran"
Dalam artikel aslinya, hanya membahas terkait pernyataan Menag Yaqut Cholil Qoumas yang menyampaikan permintaan maafnya di tengah perayaan Idul Fitri 2022.
Dalam artikel asli itu, beberapa pihak juga merespons terkait ucapan Menag Yaqut Cholil Qoumas.
Selain itu, pada artikel yang diterbitkan Pikiran-Rakyat.com tersebut tak satu pun pernyataan yang menyinggung soal dana haji, apalagi dikaitkan dengan pembangunan IKN Nusantara. ***
*)Arikel ini telah tayang di Pikiran-Rakyat.com dengan judul "Penyebar Hoaks Memanipulasi Judul Pemberitaan Pikiran Rakyat, Menag Ikut Jadi Korban".