Tahun 2020, 92 Orang Pekerja Imigran Asal NTT Meninggal di Luar Negeri

- 20 Januari 2021, 22:08 WIB
Jenazah pekerja migran Indonesia tiba di Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk dimakamkan.
Jenazah pekerja migran Indonesia tiba di Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk dimakamkan. /Antara/

PORTAL BREBES - Lebih dari 100 orang pekerja migran Indonesia asal Nusa Tenggara Timur (NTT) meninggal di luar negeri tiap tahunnya.

Data dari Unit Pelaksana Teknis (UPT) Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Kupang menyebutkan pada tahun 2020 lalu terdapat 92 tenaga migran yang meninggal.

86 diantaranya dipulangkan ke NTT untuk dimakamkan di kampung halaman. Sedang 6 lainnya dimakamkan di negara tujuan (Malaysia). "Tiap tahun lebih dari 100 orang yang meninggal di luar negeri," kata Kepala BP2MI Kupang, Siwa Rabu (20/1/2021).

Dan untuk awal tahun 2021 ini, sudah ada 10 jenazah pekerja migran yang tiba di NTT. Hanya saja, seluruh jenazah merupakan TKI yang tidak memiliki dokumen resmi alias ilegal.

Baca Juga: Pasien Sembuh dari Covid-19 di NTT Terus Bertambah

Sebanyak 10 jenasah pekerja migran Indonesia (tenaga kerja Indonesia/PMI) yang meninggal di luar negeri dan dipulangkan ke Nusa Tenggara Timur pada Januari 2021 tidak mengantongi dokumen kerja yang resmi.

UPT BP2MI Kupang mencatat sudah 10 jenazah TKI yang dipulangkan ke NTT pada Januari 2021 ini 2 orang bersal dari Kabupaten Timor Tengah Selatan, dan dari Kabupaten Kupang, Ende, Flores Timur, Manggarai, Malaka, Sumba Barat Daya, dan Kabupaten Sikka masing-masing 1 orang.

Meskipun tidak memiliki dokumen resmi, kata Siwa, jenasah TKI yang dipulangkan tetap dilayani UPT BP2MI Kupang menuju ke kampung halaman mereka masing-masing.

Siwa mencontohkan seperti jenazah terakhir yang dipulangkan pada Selasa (19/1) melalui Bandara El Tari Kupang atas nama Nikson Tanu Kupang yang selanjutnya diantar petugas dengan mobil ambulans UPT BP2MI Kupang ke kampung halaman.

Halaman:

Editor: Harviyanto

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah