Sukamta Ingatkan Kehadiran Kapal Perang China ke Indonesia Patut Diwaspadai

- 12 Mei 2021, 17:58 WIB
Wakil Ketua  Fraksi PKS DPR RI ingatkan  kehadiran kapal perang China di Indonesia patut diwaspadai/fraksi.pks.or.id
Wakil Ketua Fraksi PKS DPR RI ingatkan kehadiran kapal perang China di Indonesia patut diwaspadai/fraksi.pks.or.id /

PORTAL BREBES — Anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi PKS, Sukamta mengingatkan Kemenhan, TNI, BAIS dan stakeholder terkait pertahanan untuk mewaspadai tujuan di balik kapal-kapal perang China yang geruduk Indonesia beberapa waktu terakhir.

Sukamta menyebutkan, mewakili rakyat Indonesia ia mengucapkan terima kasih kepada pemerintah China dalam penanganan tenggelamnya KRI Nanggala 402.

“Terima kasih kepada pemerintah China atas bantuan dalam musibah tenggelamnya KRI Nanggala 402,” ujarnya dalam keterangan pers yang diterima PortalBrebes.Com, Rabu 12 Mei 2021.

Namun Wakil Ketua Fraksi PKS DPR RI tersebut juga mengingatkan bahwa setiap pergerakan militer asing harus diwaspadai termasuk ketika operasi kemanusiaan termasuk bantuan Angkatan Laut China kepada Indonesia dalam penanganan KRI Nanggala-402.

Baca Juga: Para Pencari Tuhan Semakin Menarik, Ini Jadwal Acara SCTV Rabu 12 Mei 2021

“Dua kapal yaitu Xing Dao-863 dan Ocean Tug Nantuo-185 merupakan kapal penyelamat dan pengangkat kapal sehingga tepat ketika membantu pengangkatan Nanggala 402,"ujar Sukamta.

Tetapi, kata dia, kapal Scientific Salvage Tan Suo 2 merupakan kapal penelitian ilmiah yang beroperasi di bawah Institut Sains dan Teknik Laut Dalam dari Akademi Ilmu Pengetahuan Cina patut diwaspadai.

"Kapal ini bisa menjalankan tugas ganda yaitu membantu pengangkatan Nanggala 402 sekaligus mengumpulkan data tentang laut Indonesia,” kata dia lebih jauh.

Di luar itu Sukamta juga memberikan catatan terkait dengan adanya latihan kapal perang bersama antara TNI Angkatan Laut Indonesia dengan angkatan Laut China.

“Latihan bersama merupakan hal penting untuk saling memahami dan komunikasi antar negara namun kami memberi catatan apakah latihan kapal perang ini akan memberikan pemahaman ketika kelak masing-masing pihak bertugas menjaga perbatasan wilayah laut negara?," tandasnya.

Baca Juga: Saksikan Grand Final Hafidz Indonesia, Ini Jadwal Acara RCTI Hari Rabu 12 Mei 2021

Beberapa pekan terakhir kapal-kapal perang China berdatangan ke Indonesia di tengah memanasnya hubungan China dengan Amerika Serikat dan sekutunya yaitu Australia tentu memiliki maksud politik.

Muncul dugaan bahwa kapal Australia sengaja meninggalkan KRI Nanggala 402 lebih awal karena tidak ingin berkonfrontasi langsung atau diketahui data-data kapal perang yang Australia gunakan.

“Aktivitas kapal perang China di wilayah Indonesia tentu memberikan kesan dunia internasional tentang posisi Indonesia. Indonesia harus bersikap bebas aktif, jangan sampai terseret dalam konflik AS dengan China.” ujar Sukamta

Terkait hal itu Ketua BPPLN DPP PKS tersebut mengajak pemerintah RI TNI untuk memastikan keamanan data laut Indonesia dan tidak turut terperangkap dalam konflik di Laut China Selatan.

Sebagai informasi kapal yang digunakan oleh Angkatan Laut China dalam latihan bersama dengan TNI AL adalah kapal perang Liuzhou 573 (FFGHM) dan Suqian 504 (FSGHM) merupakan jenis kapal untuk patroli laut dan seringkali ditemukan melanggar batas di Laut Natuna.

Selain itu, beberapa waktu yang lalu berlangsung latihan gabungan antara AS, Jepang, India dan Australia di Samudra Hindia.***

 

Editor: Marsis Santoso

Sumber: Fraksi.PKS.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah