Doktor Pegiat Literasi di Tegal Olah Sampah Jadi Media Pembelajaran Anak PAUD

- 26 November 2022, 14:27 WIB
Dr Yusqon pegiat literasi sekaligus pengelola Sakila Kerti Tegal memberikan pengenalan angka kepada anak-anak RA-PAUD Sakila Kerti PAI menggunakan media pembelajaran dari bekas tutup botol.
Dr Yusqon pegiat literasi sekaligus pengelola Sakila Kerti Tegal memberikan pengenalan angka kepada anak-anak RA-PAUD Sakila Kerti PAI menggunakan media pembelajaran dari bekas tutup botol. /Dewi PM/ Sari

PORTAL BREBES - Sampah daur ulang seperti sampah plastik dan sejenisnya yang laku dijual ataupun bisa dimanfaatkan menjadi kerajinan tangan ternyata mampu menjadi media pembelajaran bagi anak-anak RA-PAUD Sakila Kerti Pantai Alam Indah (PAI) Kota Tegal.

Ditemui Sabtu, 26 November 2022, anak-anak RA-PAUD Sakila Kerti PAI membawa sampah plastik seperti botol dan gelas bekas air mineral untuk dikumpulkan.

Sampah yang dibawa tersebut akan diolah oleh pengelola Sakila Kerti menjadi sesuatu yang bermanfaat, salah satunya sebagai media pembelajaran untuk anak-anak, seperti jam, alat hitung atau pengenalan angka, maupun digunakan sebagai media tanam.

Baca Juga: Asal Usul dan Sejarah Cianjur, Dulu Dikenal Gudangnya Ulama di Wilayah Jabar

Dr Yusqon selaku Pengelola Sakila Kerti mengatakan, sudah menjadi konsep pendidikan di RA-PAUD Sakila Kerti yakni dengan memanfaatkan sampah yang bisa didaur ulang. Tidak hanya itu, mereka yang bersekolah di RA-PAUD Sakila Kerti PAI tidak dipungut biaya sepeserpun, namun seminggu sekali diharuskan membawa sampah daur ulang dari rumahnya untuk dikumpulkan di sekolah.

Sampah-sampah yang sudah terkumpul selanjutnya dengan kemitraan bersama Dinas Lingkungan Hidup rutin secara berkala akan diangkut dan dijadikan nilai rupiah. Uang yang terkumpul digunakan untuk biaya operasional RA-PAUD Sakila Kerti PAI.

Tidak hanya itu saja, sebagian sampah daur ulang juga menjadi ketrampilan untuk orang tua murid yang tengah menunggu anaknya engan membuat sesuatu karya seperti vas bunga dan lainnya. Termasuk guru-guru pengajarnya, berinovasi dengan memanfaatkan tutup botol plastik menjadi media pembelajaran anak, seperti jam sebagai pengebalan waktu, alat pengenalan angka, alat pengenalan warna, dan masih banyak lagi.

Baca Juga: Rosulan, Sebuah Istilah Kearifan Lokal yang Menggambarkan Kesantunan Tradisi Masyarakat Jawa

Doktor penerima penghargaan Nugra Jasa Dharma Pustaloka Perpusnas RI ini menuturkan, konsep tersebut selain untuk mengurangi sampah rumah tangga, juga memberdayakan ibu-ibu rumah tangga untuk memanfaatkan sampah.

Halaman:

Editor: Dewi Prima Mayasari


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x