Baca Juga: Heboh! Gegara Meloncat Ke PDIP, Koalisi Parpol Desak Jumadi Mundur dari Wakil Walikota Tegal
Budi menyampaikan, pencalonan kembali oleh petahana produk pemilihan langsung pernah dicoba oleh Walikota Tegal, Ikmal Jaya di Pilkada Kota Tegal 2013 lalu.
"Kurang apa calon petahana saat itu, dukungan finansial kuat, karakter orangnya baik dan bersahaja, dukungan massa dari partai pengusungnya juga oke, namun apa yang terjadi, tetap kandas oleh pendatang baru," jelas Budi yang juga akrab disapa Bepe.
Baca Juga: Lihat! Apa Tanggapan Wakil Walikota Tegal Jumadi Saat Dikatain Tidak Punya Etika
Di sisi lain, Budi juga mengatakan, karakteristik warga asli Kota Tegal yang cenderung "Demenyar" akronim dari Demen Sing Anyar (idiom Jawa) maknanya menyukai sesuatu yang baru, juga menjadi fakta penting yang tidak bisa dikesampingkan begitu saja.
"Oleh karenanya, hal itu menjadi titik pusaran politik yang perlu dikaji dan dianalisa dari berbagai sudut pandang," ujarnya.
Budi menambahkan, fenomena politik yang unik itulah yang seharusnya menjadi pijakan dalam berfikir strategis bagi siapapun yang berhasrat menjadi Walikota Tegal.
Baca Juga: Ikmal Jaya Resmi Bebas, Walikota Tegal Dedy Yon Berkunjung ke Rumahnya
"Kota Tegal pantang untuk mainan. Sejarah membuktikan, petahana yang berhasrat menambah waktu kekuasaannya di periode berikutnya, konsekuensi logisnya adalah kalah atau tersandung kasus pidana hingga dipenjara atau meninggal dunia. ***