Network
PORTAL BREBES - Alam akan memuliakan harkat dan martabat kemanusiaan jika manusia mau memuliakan alam. Hal ini disampaikan oleh Menteri Agama (Menag) Ri Yaqut Cholil Qoumas Sabtu 13 Maret 2021.
"Mari berikan jeda sejenak kepada alam agar kembali menata keseimbangan. Kita muliakan alam maka alam akan memuliakan harkat dan martabat kemanusiaan," tutur Yaqut.
Selain itu Yaqut mengajak umat Hindu menemukan cahaya teduh sang diri dalam gelap dalam hening menjalani catur brata penyepian. Karena dengan menemukan makna terdalam hari suci Nyepi maka akan berguna menjadi lentera dalam menatap massa depan bangsa dan negara.
Hari suci Nyepi adalah momen "Tapa-Yadnya,". Sebuah momen refleksi, kontemplasi, askestime dan meditasi. Sekalipun merupakan momen perayaan pergantian Tahun Baru, namun pergantian Tahun Baru Saka, khususnya di Bali-Indonesia adalah sebuah momen sakral.
Hari yang hening, bukan hura-hura, pesta ataupun aktivitas lainnya yang sejenis.
oleh karena itu dalam masa pandemi seperti sekarang ini, ritual Hari Suci Nyepi sangat berguna untuk mencegah penyebaran covid-19.
Baca Juga: Gold Gratis dari Moonton, Kode Redeem ML Terbaru Minggu 14 Maret sudah Ada
Baca Juga: Ragunan Sudah Dibuka Untuk Wisatawan dari Luar Jakarta, Yuk Berlibur Ke sana
Melalui ritual Nyepi masyarakat Bali sebenranya telah turut berperan aktif dalamu paya mengurangi dampak Global Warming. Bagaimana tidak, sebuah kota Internasional telah melakukan 24 jam tanpa listrik melalui ritus Amati Geni dan Amanti Lelanguan. Sehari tanpa asap kendaraan melalui ritus Amati Karya dan Amati Lelungan
Pada saat Hari Suci Nyepi umat Hindu harus menjalani Catur Brata Penyepian, yakni Amati Geni, Amati Karya, Amati Lelungan dan Amati Lelanguan.
