Masih menurut Oma Mindayani, Kue Dodol Keranjang memiliki kisah cerita tersendiri bagi warga etnis Tionghoa.
Baca Juga: Cepogo Cheese Park, Tempat Wisata Alam di Boyolali yang Instagramable, Cocok untuk Shelfie
Dulu dalam eksodus nya ke negara-negara lain, bangsa Cina selalu membawa bekal Kue Dodol Keranjang sebagai makanan jika sewaktu-waktu lapar di tengah jalan.
Dengan armada kapal yang membutuhkan waktu lama untuk mengarungi lautan dan menuju ke Indonesia, Kue Dodol Keranjang dianggap memiliki kelebihan bisa tahan lama.
Dibuat dari bahan dasar tepung ketan dan gula, Kue Dodol Keranjang dianggap sebagai bekal sederhana yang bisa dibawa dan cukup untuk mengobati rasa lapar.
Baca Juga: Prabalintang Tegal Wisata yang Masih Hits dan Instagramable, Sangat Cocok untuk Dikunjungi
Sementara secara filosofi, Oma Mindayani menjelaskan, Kue Dodol Keranjang yang kerap disajikan pada perayaan Imlek karena sebagai pengharapan warga etnis Tionghoa.
Lengketnya Kue Dodol Keranjang diartikan agar dalam memasuki tahun baru, hubungan persaudaraan akan semakin erat, dan rasa manisnya diartikan agar menjalani kehidupan akan menuai dan selalu berbuah manis.
Kue Dodol Keranjang pada perayaan Imlek juga disusun berundak, hal itu diartikan agar rezeki akan selalu berlimpah dan semakin tinggi.***