"Selain itu, ibuku dulu sering bikin keripik kentang, terus saya minta ajarin ibuku," ungkap Raka.
Bedanya dengan ibunya, Raka mengolah keripik kentang dengan aneka rasa sehingga banyak diminti konsumen dan tidak membosankan, meskipun tersedia rasa original.
Raka mengaku jika menjadi seorang pengusaha itu merupakan sesuatu yang unik. Hal ini karena menantang sesuatu yang tidak pasti.
"Kalau di agama Islam itu tawaqalnya menjadi lebih," lanjutnya.
Sekarang, Raka sudah dapat membuktikan bahwa apa yang dilakukanya itu benar, karena itu jika dulu orang tuanya sedih saat keluar dari BUMN, kini berbalik mendukung.
Meskipun telah sukses menggeluti bisnis keripik kentang, namun Raka tidak memiliki harapan. Hal ini karena ia merasa taku dengan harapan karena terkadang harapan tidak sesuai dengan kenyataan sehingga membuat kecewa.
Saat awal menjalani usaha yang dijalaninya, Raka mengandalkan keberutungan yang penting dapur bisa ngebul. Namun ternyata itu tidak cukup, karena harus belajar.
Kesuksesan yang dialaminya seperti sekarang ini karena dirinya percaya proses. Ia mempercayai tuhan tidak akan menyia-nyiakan usaha hambanya, yang penting mau berusaha.
Raka ingin usahanya menjadi brand yang kuat dan terus tumbuh dan berkembang.
Agar usahanya bisa maju, raka memiliki tips untuk pelaku usaha yang baru ingin memulai maupun yang sudah punya usaha namun masih sepi.