Asal Usul Karesidenan Kedu Jawa Tengah, Kisah Joko Teguh dan Dewi Sri Lintang Katon

25 Maret 2023, 09:00 WIB
Rumah Dinas Residen Kedu /kemdikbud.go.id/

PORTAL BREBES – Begini asal usul Karisidenan Kedu yang terletak di Jawa Tengah dan terdiri dari wilayah Kabupaten Magelang, Temanggung, Wonosobo, kebumen, serta Purworejo.

Asal usul Karesidenan Kedu tak lepas dari kisah pengembaraan Joko Teguh dalam menemukan panembahan Hardo Pikukuh untuk menimba ilmu.

Dilansir dari laman Facebook Perpustakaan Nasional, singkat cerita dalam perjalannnya Joko teguh bertemu dengan saudagar klaya bernama Ngembuh Kawuryan yang sedang berburu obat untuk kedua putrinya yang lumpuh.

Baca Juga: Asal Usul Kabupaten dan Kota Tegal, Inilah 5 Pesan Ki Gede Sebayu Sebelum Wafat

Kemudian bertemu dengan Joko teguh yang dapat mengobati kedua putrinya tersebut dengan telur burung pipit yang merupakan bekal pemberian sang ibu.

Karena Joko teguh bersedia membantu dan akhirnya kedua putri saudagar Ngembah sembuh, maka Joko Teguh di hadiahkan seekor kuda sembrani dan kedua putrinya dihadiahkan untuk dijadikan istri.

Setelah kedua putrinya dinikahkan dengan Joko Teguh, akhirnya joko teguh melanjutkan perjalanan ke tlatah Ngargosari tempat panembahan Hardo pikukuh dan seorang putrinya yang sedang mengalami kebutaan.

Baca Juga: Sejarah Asal Usul Desa Sengon Brebes, Kisah Seorang Ulama yang Menyebarkan Agama Islam

Berangkatlah ia menggunakan kuda sembrani bersama kedua orang istrinya. Sesampainya di tempat Panembahan Hardo Pikukuh, sang putri kaget mendengar kedtangan kuda sembarni yang ditumpangi oleh Joko Teguh, maka syaraf matanya kembali reflex mulai berfungsi kembali.

Pada akhirnya sang Joko Teguh dapat menyembuhkan sang putri Panembahan Hardo Pikukuh, kemudian keduanya dinikahkan.

Singkat cerita kedua putri sang saudagar kaya ngembah kawuryan kembali ke rumah ngembah kawuryan karena tidak bersedia diangkat anak oleh Panembahan.

Baca Juga: 8 Peninggalan Sejarah yang ada di Kabupaten Purbalingga, Dari Batu hingga Makam Keramat

Alkhirnya hiduplah Joko Teguh dengan Dewi Sri Lintang Katon. Keduanya diberikan tanah perdikan bernama "Kembang Madu" oleh panembahan Hardo Pikukuh yang awalnya tandus disulap menjadi tanah yang subuh karena kerja keras dan ikhtiar Joko Teguh.

Adapun Nama Joko Teguh diberikan gelar sebagai Panembahan Makukuhan oleh panembahan Hardo Pikukuh.

Panembahan Makukuhan sendiri banyak mengajarkan tentang ilmu pertanian dan ilmu agama di sekitar wilayah Karesidenan Kedu.

Baca Juga: Asal Usul Purbalingga Jawa Tengah, Sejarah Kyai Arsantaka Saat Terjadi Perang Jenar

Nama kedu sendiri berasal dari singakatan "Kembang (ke) dan Madu (du). Pada saat wafat, panembahan makukuhan dimakamkan di sekitar area gunung sumbing karena masyarakat percaya bahwa daerah sekitar makam kan subur dan makmur.

Karesidenan Kedu sendiri terdiri dari wilayah Kabupaten Magelang, Temanggung, Wonosobo, kebumen, serta Purworejo. ***

Editor: DR Yogatama

Tags

Terkini

Terpopuler