Berjarak Hanya 12,4 dari Kota, Inilah Asal Usul Desa Maron Kabupaten Wonosobo, Diperkirakan Berdiri pada 1910?

Tayang: 10 Maret 2024, 10:00 WIB
Penulis: DR Yogatama
Editor: Tim Portal Brebes
wisata alam Telaga Menjer memiliki keindahan yang tidak tertandingi dekat wisata Dieng.
wisata alam Telaga Menjer memiliki keindahan yang tidak tertandingi dekat wisata Dieng. /Ig @krasanvilla/

PORTAL BREBESDesa Maron merupakan salah satu desa yang berdiri di Kecamatan Garung Kabupaten Wonosobo. Desa tersebut juga sama seperti desa lainnya, yakni memiliki cikal bakal berdiri desa yang bisa diketahui dan simak melalui artikel ini.

Jika anda akan pergi ke Desa Mawon, tentunya bisa menggunakan dengan kendaraan roda dua maupun roda empat yang mempuh jarak 12,4 dari kota dengan waktu perkiraan 26 menit.

Baca Juga: Asal Usul Sejarah Desa Sikunang Kabupaten Wonosobo, Memiliki Makna Bercahaya?

Diketahui, Desa Maron memiliki jumlah penduduk sekitar 5300 orang yang menetap didesa dengan luasan sebesar 2,77 Km persegi.

Dimana, desa tersebut telah berkembang menjadi daya tarik para wisatawan untuk berkunjung kesana lantaran memiliki destinasi seperti Telaga Menjer, Bukit Cinta, Rumah Batik Ciprat, dan juga wisata budaya.

Kendati belum ada informasi secara pasti akan sejarahnya, namun berdasarkan dari para sesepuh desa, diketahui perkiraan berdirinya Desa Maron yakni ditahun 1910.

Baca Juga: Kenapa Bulan Februari Hanya Sampai Tanggal 28? Ternyata Begini Sejarahnya!

Sebagaimana dilansir dari Pemdes Maron, berdasarkan cerita dari Darmanto selaku Cucu dari Lurah pertama Desa Maron dan juga mantan perangkat Desa Maron menerangkan bahwa awal Desa Maron itu berdiri sekitar tahun 1853 dimana Mbah Kartorejo selaku Lurah pertama Lahir pada tahun 1882 dan asli penduduk Desa Maron.

Diceritakan pula bahwa Desa Maron adalah berasal penduduk yang berpindah – pindah. Bermula penduduk Desa Maron bermukim di Wilayah Gambir sekitar PLTA Garung, namun karena merasa tidak aman, disebabkan adanya gangguan sejenis mahluk yang mirip seperti kura – kura ( Empelus: bhs Maron ) yang sering memakan bayi yang baru lahir, kemudian mereka berpindah ke Pomahan yang sekarang berada di Blok 9.

Dan dimungkinkan bahwa disitu sudah ada pemerintahan masa itu dimana di lokasi bawah pomahan bernama bengkok yang artinya bengkok itu upah bagi pejabat sebuah Desa.

Halaman:

Tags

Terkini

Trending

Berita Pilgub