PORTAL BREBES - Pernahkah kamu bertanya tanya, kenapa dalam satu tahun ada 12 bulan?Kemudian, tidak seperti bulan lain, jumlah hari di Februari hanya sampai tanggal 28 saja dan setiap 4 tahun sekali akan bertambah 1 hari menjadi tanggal 29. Kenapa hal itu bisa terjadi?
Melansir dari laman Youtube makin pandai, semua berawal dari Romulus, raja pertama dari kerajaan romawi kuno yang mengalami kesulitan menentukan waktu untuk acara acara tertentu.
Pada masa itu, sistem penanggalan masih menggunakan tanggalan lunar/ bulan dimana hanya terdapat 10 bulan tanpa Januari dan Februari. Sistem penanggalan tersebut dalam setahun hanya terdapat 304 hari, yang mana tidak sesuai dengan waktu revolusi bumi.
Namun, pada masa masa itu bangsa romawi kurang peduli hal tersebut karena lebihKenaa mementingkan cara bertahan hidup.
Tibalah masa pergantian tahta, Raja ke-dua memulai hal baru. Angka genap dianggap sebagai bilangan sial di romawi kuno. Hal tersebut melahirkan revisi sistem penanggalan dengan mengurangi jumlah hari.
Revisi penggalan yang dilakukan yaitu dengan menjadikan 12 bulan dalam setahun, dan membagi 2 bulan di akhir. Pembagian dua bulan itulah awal terciptanya Bulan Februari dan Januari, dengan 28 hari di februari dibiarkan genap untuk bulan penyucian.
Perhitungan tanggal tersebut memiliki 355 hari, sedangkan waktu revolusi bumi terhadap matahari berdurasi 365,26 hari. Perhitungan 355 hari tidak sesuai dengan kondisi alam dan musim yang terjadi di bumi, sehingga hal ini membuat cukup membingungkan masyarakat.
Tibalah masa kepemimpinan Julius caesar yang sering menghabiskan waktu di mesir yang mana menggunakan penanggalan matahari. Pada tahun 46 sebelum masehi dia mengganti sistem penanggalan bulan menjadi penanggalan matahari dan menggeser Januari dan Februari menjadi di awal tahun.