Begini Asal Usul Nama Patih Sampun, Sebuah Taman yang Berlokasi di Pemalang

2 April 2023, 08:00 WIB
asal usul Patih Sampun, sebuah taman yang terletak di Kabupaten Pemalang /Facebook @Kabar Pemalang/

PORTAL BREBES – Patih Sampun merupakan salah satu taman yang berada di Kabupaten Pemalang, Provinsi Jawa Tengah.

Tepatnya di jalan Gatot Subroto No.31, Bojongbata, Kecamatan Pemalang, Kabupaten Pemalang.

Taman yang terletak di jantung kota itu memiliki luas sebesar 500 meter persegi yang juga bisa untuk bermain bersama keluarga maupun sahabat tercinta saat melepas lelah dan bersantai ria.

Baca Juga: Sejarah Desa Purwosari Pemalang, Kisah Desa yang Dijadikan Tempat Persembunyian Para Ulama Melawan Belanda

Namun, apakah kalian tau asal usul nama Patih Sampun itu?

Begini ceritanya sebagaimana dilansir dari laman orangpemalang.

Diceritakan pada suatu ketika dalam kepemimpinan di Kadipaten Pemalang, ada Seorang Adipati Anom yang mengadakan pertemuan dengan para punggawa Kadipaten untuk membahas mengenai permasalahan pembangunan di Pemalang.

Baca Juga: Sekilas Profil Desa Blandongan Kecamatan Banjarharjo Brebes

Tujuannya yakni untuk mempermudah hubungan dengan daerah-daerah di Pemalang kala itu.

Adipati Pangeran Benowo memerintahkan kepada Patih Djiwonegoro untuk membangun dua jembatan di sungai banger dan di sungai Srengseng di Kebondalem.

Saat diberi mandat tugas tersebut, dengan spontan Patih Djiwonegoro menjawab "sampun dados (sudah jadi), kanjeng Adipati".

Baca Juga: Asal Usul Banjarnegara Jawa Tengah, Kisah Seorang Kiai Maliu yang Berkelana Dihutan hingga Bikin Pondok

Mendengar jawaban Patih Djiwonegoro, sang Adipati Pangeran Benowo tercengang dibuatnya.

Untuk membuktikan kebenaran ucapan Djiwonegoro, pagi harinya Pangeran Benowo meninjau lokasi dua jembatan tersebut, dan ternyata apa yang di ucapkan Djiwonegoro benar adanya.

Di dua sungai tersebut telah terbentang jembatan yang di kehendaki Adipati.

Baca Juga: Sekelumit Tentang Cerita Asal Usul Banjarnegara Jawa Tengah, Persawahan yang Telah Dibangun Menjadi Kota

Maka semakin yakinlah Pangeran Benowo kepada bhakti dan kesetiaan patih Djiwonegoro, putra asli pemalang yang masyhur kesaktiannya.

Pada hari berikutnya, sang Adipati Benowo memerintahkan lagi kepada patih Djiwonegoro untuk membangun lagi dua jembatan di sungai Rambut di Bojongkelor dan sungai Plawangan.

Namun lagi-lagi dijawab "sampun dados, kanjeng Adipati" oleh Djiwonegoro.

Baca Juga: Simak Sejarah Kepemimpinan Wilayah Pekalongan dari Tahun 1906 - Sekarang, HJ. Kuneman Menjadi Walikota Pertama

Namun kali ini Adipati Benowo tak perlu lagi mengecek kebenaran jawaban yang di berikan oleh patihnya, dikarenakan sang Adipati sudah mempercayainya.

Bahkan bulan-bulan berikutnya adipati Pangeran Benowo memerintahkan lagi untuk membangun beberapa jembatan berturut-turut, jembatan-jembatan tersebut antara lain sebagai berikut:

- Jembatan Gianti,terdapat didepan polres lama, Sirandu.

- Jembatan di kali Waluh,Kedungbanjar.

- Jembatan di sungai Comal,kali Comal.

- Jembatan sungai Plawangan, di Lawangrejo.

- Jembatan sungai Sudetan di desa Krasak.

Baca Juga: Begini Kisah Perkembangan Batik Pekalongan, Bermula dari Usai Perang Diponegoro? Simak Selengkapnya

-Jembatan Pesapen, didepan kantor kecamatan Pemalang.

- Jembatan Slarang di sungai Waluh,di perbatasan desa Lenggong,Slarang.

- Jembatan sungai Raja (Siraja) di wilayah Bantar bolang,tepatnya di dukuh Simbang,Pegiringan.

- Jembatan di perkebunan kelapa Gentongreot,Karang moncol.

- Jembatan di desa Mejagong di kali Comal.

- Jembatan di desa Datar,di kali Comal.

- Jembatan Sudetan di daerah Moga,didepan Pesanggragan dan pemandian.

- Jembatan di perbatasan desa Cikasur dan desa Randu dongkal.

- Jembatan di desa Bulakan,dan -

- Jembatan di desa Belik.

Baca Juga: Inilah Asal Usul Pati Jawa Tengah, Kisah Dewi Ruyung Wulan yang Jatuh Cinta pada Dalang Soponyono

Dinobatkan Sebagai Patih Sampun.

Pada pertemuan berikutnya, Adipati pangeran Benowo melibatkan Tumenggung dan seluruh Demang serta para Penatus dan Bekel se kadipaten Pemalang.

Dalam acara itu, Adipati pangeran Benowo mengucapkan terima kasih kepada Patih Djiwonegoro dan para punggawanya atas jasa-jasanya dalam membangun beberapa jembatan di wilayah kadipaten Pemalang.

Baca Juga: Sejarah Singkat Kota Pekalongan Jawa Tengah, Wilayah yang Mendapatkan Julukan Kota Batik

Maka atas jasanya tersebut patih Djiwonegoro diberi gelar "sampun" dan sejak saat itu Patih Djiwonegoro lebih dikenal sebagai Patih Sampun.

Demikianlah kisah asal usul Patih Sampun yang sekarang menjadi taman di Kabupaten Pemalang.***

Editor: DR Yogatama

Tags

Terkini

Terpopuler