Sejarah Desa Mejagong Kecamatan Randudongkal Pemalang

15 April 2023, 17:27 WIB
Desa Mejagong Kecamatan Randudongkal Pemalang /Portal Brebes /

PORTAL BREBES – Desa Mejagong merupakan sebuah nama desa yang berada di Kecamatan Randudongkal, Kabupaten Pemalang, Provinsi Jawa Tengah.

Desa Mejagong tepatnya di Jalan Provinsi, Jalan Raya Raya Randudongkal – Moga KM – 3 atau berjarak 3 KM dari Pusat Pemerintahan Kecamatan Randudongkal.

Desa mejagong yang mempunyai luas 145.972 Hektar dengan luas Sawah 1007.764 Hektar dan luas pemukiman 27.100 Hektar, dengan jumlah kepala keluarga 1.125 dan jumlah penduduk 3.491 jiwa, Laki-laki 1.740 jiwa dan Perempuan 1.751 jiwa di bagi dalam lima wilayah dusun dan RW dan 20 RT dengan jumlah penduduk masing masing :

Baca Juga: Sejarah Desa Bantarwaru Kecamatan Bantarkawung Brebes

  1. DUSUN/RW.01 254 KK Penduduk 774 Jiwa
  2. DUSUN/RW.02 256 KK Penduduk 857 Jiwa
  3. DUSUN/RW.03 183 KK Penduduk 577 Jiwa
  4. DUSUN/RW.04 230 KK Penduduk 718 Jiwa
  5. DUSUN/RW.05 193 KK Penduduk 565 Jiwa

Luas Desa Mejagong adalah 145,972 Ha dengan batas desa sebagai berikut :

  • Sebelah Utara : Desa Gembyang Kecamatan Randudongkal
  • Sebelah Selatan : Sungai Comal
  • Sebelah Barat : Desa Kecepit Kecamatan Randudongkal
  • Sebelah Timur : Desa Banjaranyar Kecamatan Randudongkal

Dilansir dari laman resmi pemerintah Desa Mejagong, berdasarkan sejarahnya Desa Mejagong secara administratif masuk ke wilayah Kecamatan Randudongkal, Kabupaten Pemalang yaitu sekitar tahun 1883 yaitu ketika Kabupaten Pemalang dipimpin oleh seorang Tumenggung bernama Suradilaga.

Sejak saat itu Desa Mejagong secara formal dipimpin oleh seorang Lurah atau Bekel sebagai Kepala Pemerintahan yang bernama Mbah Dongkol yang memerintah dari tahun 1883 sampai dengan 1898.

Baca Juga: Sejarah Asal Usul Desa Rembul Kecamatan Randudongkal Pemalang, Kisah Mbah Rembul

Dalam perkembanganya sebagai sebuah Desa, Desa Mejagong telah mengalami perubahan kepemimpinan dari zaman dahulu sampai dengan sekarang  dengan urut-urutan Lurah/Bekel yang memimpin Desa Mejagong adalah sebagai berikut :

Mbah Dongkol memerintah tahun 1883-1898

Mbah Sarkam memerintah tahun 1898-1906

Mbah Maryan memerintah tahun 1906-1914

Mbah Arbi memerintah tahun 1914-1922

Mbah Syariah memerintah tahun 1922-1938

Mbah Sumadi memerintah tahun 1938-1939

Bapak Kadar memerintah tahun 1939-1986

Bapak Dail memerintah tahun 1986-2002

Bapak HM. Suparno, SE memerintah 2002-2012

Bapak Darmo memerintah 2012-2024

Pada Zaman penjajahan Belanda karena Desa Mejagong dilalui aliran Sungai Comal dan sering terjadi banjir bandang pada waktu hujan lebat, maka Pemerintah Penjajah Belanda membangun Bendungan untuk mengatasi banjir bandang tersebut.

Namun pada tahun 1972 Bendungan tersebut jebol dan tidak mampu menahan luapan air yang sangat besar karena pada saat itu adalah sedang musim hujan yang sangat ekstrem.

 Baca Juga: Sejarah Desa Cikadu Kecamatan Watukumpul Pemalang, yang Mempunyai Arti Air Durian

Akibat peristiwa tersebut Dusun IV dan Dusun V terendam air, bahkan sampai jalan desa diatas pintu tersier yang sekarang terbelah. Tetapi periwtiwa tersebut tidak memakan korban jiwa.

Hanya saja mengakibatkan seluruh areal persawahan yang terletak di wilayah Dusun IV ikut terendam air bah sehingga para petani tidak bisa menanami lahan persawahan mereka selama kurang lebih 3 tahun.

Untuk mengatasi peristiwa tersebut Pemerintah dengan tanggap segera membangun kembali bendungan dan sekaligus membangun pintu air sebagai pembagi arus air sehingga terpecah dan tidak terlalu deras aliran airnya, sungai buatan tersebut dinamakan sungai Susukan.

Sungai tersebut sekaligus sebagai pembangkit mesin atau turbin yang ada di Pabrik Gula yang berada di desa Sumber Harjo Kecamatan Pemalang.

 Baca Juga: Sejarah Legenda Desa Pekuncen Kendal, Kisah Pangeran Benowo yang Sebarkan Agama Islam

Disamping itu juga karena berlimpahnya sumber daya alam yang berupa air tersebut maka pada tahun 1983 Perusahaan Listrik Negara (PLN) juga mendirikan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTM) dimana aliran air dari sungai SUSUKAN tersebut yang digunakan sebagai penggerak Turbin/Kincir yang dapat menghasilkan arus listrik.

 

Tetapi karena sesuatu hal Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro ( PLTM ) tersebut tidak dioperasikan lagi.

Baru kemarin sekitar tahun 2009 PLN memperbaiki alat – alat dan semua fasilitas yang diperlukan untuk menjalankan 0embangkit yang telah ada bahkan telah diresmikan kembali penggunaannya oleh Dirut PLN Jawa Tengah, tapi sampai sekarang pemanfaatan kembali Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTM) tersebut kelihatannya belum optimal.

Demikianlah sekilas sejarah Desa Mejagong Kecamatan Randudongkal Pemalang.***

Editor: DR Yogatama

Tags

Terkini

Terpopuler