PORTAL BREBES – Desa Kalisoka yang merupakan salah satu desa di Kecamatan Dukuhwaru Kabupaten Tegal ada sebuah sejarah kapal tertancap ditanah hingga tak terkira kedalamannya.
Kapal tersebut masih berupa kayu yang sampai saat ini masih tertancap di wilayah perbatasan Desa Penarukan.
Hal itu sebagai pertanda bahwa dulunya daerah tersebut memang awalnya terletak yang bersebelahan denga lautan lepas.
Baca Juga: Dulu Disebut dengan Wilayah Cungapan, Dulu Desa di Kabupaten Tegal ini Jadi Pusat Pemerintahan
Sebagaimana dilansir Portal Brebes dari laman YouTube MAJELIS DARUL MUHIBIN SURADADI, Desa Kalisoka, selain dikatakan sebagai desa yang bersebelahan dengan lautan lepas dan desa tersebut juga dulunya dijadikan sebagai pusat pemerintahan di Kabupaten Tegal.
Dimana, para saudagar kaya raya berdatangan kesana untuk bertemu dengan Ki Gede Sebayu dan Ki Ageng Hanggawana.
Lantas, kenapa mereka ingin bertemu dengan Ki Gede Sebayu dan Ki Ageng Anggawana?
Baca Juga: Proyek Pipa SPAM di Losari Brebes Rawan Bocor, Tidak Disertakan Pasir Halus di Dasar Galian
Desa Kalisoka yang dulu disebut dengan wilayah Cungapan itu, dulunya memanglah tanah yang kosong dan belum ada penduduknya.
Kemudian, datanglah Ki Gede Sebayu dengan kisahnya hingga memiliki 2 orang anak yakni Raden Ayu Rara Giyanti Subhaleksana dan Ki Ageng Anggawana atau Pangeran Hanggawana.
Para saudagar tersebut kemudian bertemu dengan Ki Gede Sebayu dan Ki Ageng Anggawana lantaran ingin menjadikan emas miliknya sebagai perhiasan.
Baca Juga: Polres Tegal Kota dan Unsur Terkait Gelar Apel Siaga Penanganan Karhutla
Perhiasan itulah yang bisa dibuat oleh mereka yang dengan menjadikan sebagai kalung, emas, gelang hingga lain sebagainya.
Demikianlah sekilas cerita sejarah Desa Kalisoka Tegal.***