Begini Asal Usul Desa Margamulya Tegal, Sempat Alami Banjir Bandang dan Berganti Nama Desa pada 23 Mei 1982

- 18 Maret 2023, 11:02 WIB
asal usul Desa Margamulya Kecamatan Kedungbanteng Kabupaten Tegal
asal usul Desa Margamulya Kecamatan Kedungbanteng Kabupaten Tegal /Facebook @infotegal/

PORTAL BREBES – Desa Margamulya merupakan salah satu desa di Kecamatan Kedungbanteng Kabupaten Tegal yang berbatasan dengan Desa Kebandingan, Desa Sumingkir, Desa Karangjati dan Desa Karangmalang.

Menurut Pegiat Budaya, Slamet Gelang, sejarah berdirinya Desa Margamulya telah berlangsung sejak jaman perang kemerdekaan tahun 1945 hingga 1949.

Disebutkan dia berdasarkan tutur dari tetua masyarakat, Sebelum kemerdekaan, wilayah Desa Margamulya sebelumnya bernama Desa Celong.

Baca Juga: Sejarah Pasar Batang Brebes, Sebuah Kisah Pejuang yang Gugur Melawan Belanda

Celong sendiri diartikan sebagai daerah pedesaan dengan tanah pertanian yang subur, tumbuhan yang menghijau diatas tanah yang datar dengan ditumbuhi pepohonan dan semak belukar yang masih lebat.

Tak heran, jika Desa Celong menjadi tempat persembunyian dan markas bagi para pejuang dan selama perang kemerdekaan warga Desa Celong banyak membantu para pejuang.

Usai berakhirnya perang kemerdekaan dan atas dukungan Camat Kedungbanteng, maka Kepala Desa Celong waktu itu yakni Ismail bersama tokoh masyarakat merubah nama Desa Celong menjadi Desa Margamulya.

Baca Juga: Begini Asal Muasal Kota Bogor, Pendapat Sebut Berasal dari Kata Bokor dan Buitenzorg

Untuk mewujudkan itu, maka pemerintah desa dan masyarakat menggelar rapat bersama hingga dilakukan inspeksi yang matang untuk mempersiapkan segalanya, termasuk mengganti nama Desa itu.

Setelah persiapan yang matang, pada 23 Mei 1982, Desa Celong secara resmi berganti menjadi Desa Margamulya yang dipimpin oleh Kepala Desa Margamulya Ismail.

Dari tahun ke tahun, akhirnya Desa Margamulya ramai didatangi warga hingga menetap untuk bertempat tinggal disana.

Baca Juga: Asal Usul Jember, Salah Satu Kota yang Terletak di Provinsi Jawa Timur, Legenda Seorang Putri Jembersari

Desa Margamulya pantas menjadi desa berkembang lantaran memiliki potensi lahan yang baik dan dilintasi sungai Cacaban dan pengairan sawah yang lancer yang membuat Desa Margamulya menjadi subur.

Kesejahteraan rakyat semakin meningkat setelah diketahui bahwa warga masyarakat banyak yang memiliki rumah yang terbuat dari beton sehingga memenuhi standar kesehatan, kelayakan dan keindahan.

Dalam perkembangannya, Desa Margamulya tidak selalu menjadi desa yang makmur. Bahkan, ada ujian yang menghampiri desa tersebut.

Baca Juga: Inilah Asal Usul Selat Bali, Selat yang Memisahkan Antara Pulau Jawa dan Pulau Bali

Dari tutur cerita yang disampaikan para tetua didesa tersebut, pada tahun 1964 desa tersebut sempat terjadi banjir bandang dari Sungai Cacaban yang menggenangi desa dan penduduknya. Akibatnya, masyarakat di Desa Margamulya mengalami paceklik lantaran gagal panen.

Dengan adanya peristiwa itu, Desa Margamulya melakukan pembenahan dengan perbaikan-perbaikan yang ada.

Pemerintah Desa dan masyrakat beserta pemuda pemudi Desa Margamulya juga tak ketinggalan berpartisipasi memajukan desanya.

Baca Juga: Sejarah Monas Dibentuk, Presiden Soekarno Sampai Bentuk Sayembara Untuk Mendesain Monumen Nasional

Sebagai informasi, desa tersebut memiliki makam keramat yakni makam Mbah Beruk.***

Editor: DR Yogatama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x