Namun menurut cerita yang dicatat dala buku peninggalan-peningglan kunodi Kendal disebutkan bahwa Mertowijoyo berasal dari Lumajang. Karena ada selisih keluarga dengan adiknya, ia mengalah dan membawa pengikutnya berlayar dan akhirnya terdampar di Kendal.
bersama pengikutnya ia membuka suatu daerah sebagai tempat tinggal, dan karena ia mempunyai sebauh pusaka yang berwujud kendil terbuat dari bes, maka ia terkenal dengan nama Kyai Kendil Wesi.
Baca Juga: Sejarah Batuagung Tegal, Memiki Tumpukan Batu yang Unik Menjulang Tinggi
Ia meninggal ketika geger pakunegaran di gunung Tidar Magelang, dan jenazahnya dimakamkan di Pekuncen Kendal. Sedangkan jabatan bupati jatuh ke tangan Mertowijoyo III, putera Mertowijoyo I berikut pusakanya.
Kemudian siapa yang dimaksud dengan Bagus Menot?
Diceritakan bahwa ia putera Tumenggung Mertowijoyo. Namun tidak jelas Mertowijoyo yang mana.
Baca Juga: Sejarah Batuagung Tegal, Memiki Tumpukan Batu yang Unik Menjulang Tinggi
Namun kalau dilihat dari cerita yang beredar di Kendal bahwa ia adalah putera adipati tetapi akhir hayatnya mukso tanpa nama. Bisa jadi ia adalah putera Adipati Mertowijoyo I.
Sebab, ketika Mertowijoyo I meninggal dunia, jabatan bupati diwakili oleh patihnyasendiri (lihat dan perhatikan dalam nama-nama Bupati Kendal di bagian akhir).
Seperti diceritakan oleh juru kunci makam Bagus Menot, Pak Puji (50), serta para orang tua yang suka dengan cerita tempo dulu, bahwa Bagus Menot adalah putera seorang adipati.