Bukti Babad Kabupaten Brebes Tidak Dapat Dipisahkan dengan Peninggalan Majapahit dan Jaman Hindu?

- 12 September 2023, 10:20 WIB
ilustrasi cincin emas peninggalan benda sejarah
ilustrasi cincin emas peninggalan benda sejarah /Tangkapan Layar Facebook Kerajaan Sriwijaya/

PORTAL BREBES - Bukti sejarah berdirinya Kabupaten Brebes, tidak dapat dipisahkan dengan peninggalan-peninggalan benda sejarah dan nama desa disana.

Seperti halnya, Desa Padasugih, Wangandalem, Gandasuli, Pasar Batang, Kersana, Ketanggungan dan lain sebagainya yang berasal dari kerajaan Majapahit.

Sementara, peninggalan benda sejarah di Brebes seperti empat buah genta dari Desa Slarang dan sebuah cincin emas dari Desa Karangmangu, Kabupaten Brebes menjadi bukti bahwa sejarah Brebes juga berkaitan dengan peninggalan jaman Hindu.

Baca Juga: Babad Brebes, Cerita Kerajaan yang Pernah Berdiri Hingga Daerah yang Memiliki Keturunan Jawa dan Sunda?

Sebagaimana dilansir dari warisankebudayaan.Kemendikbud.go.id, bukti sejarah tersebut memangh tidak mungkin jika dikatakan bahwa kerajaan Majapahit merupakan hasil pemisahan kerajaan Pajajaran. Meskipun demikian, lahirnya Brebes juga tidak dapat diabaikan pada jaman Hindu.

Cincin emas yang ada di Desa Karangmangu ini mempunyai pelat (permukaan rata) materai berbentuk bundar dihiasi dengan garis-garis lengkung yang nampaknya merupakan dua ekor ular dengan dua buah kepala. Cincin ini, yang ditemukan didalam tanah, sekarang disimpan di Museum Nasional Jakarta.

Sebuah kisah menarik mengenai lahirnya kota Brebes justru malah dijumpai dalam Serat Kanda edisi Brandes. Menurut kisahnya, setelah kerajaan Majapahit berdiri dan Raden Susuruh dinobatkan menjadi raja dari kerajaan yang baru itu dengan nama Brawijaya yang terjadi tahun 1221 Saka (tahun 1299 Masehi).

Baca Juga: Pernah Ditawar Hingga Puluhan Juta, Inilah Keunikan Domba Sakub Asli Brebes yang Memiliki Ciri Seperti Ini

Kemudian disusul dengan candra sangkala Sela-Mungal-Katon-Tunggal, sri baginda raja Brawijaya juga mengangkat Wirun menjadi pepatih dengan nama julukan Adipati Wirun, Nambi menjadi Tumenggung, sedangkan Reksapura menjadi Wedana jero.

Raja Brawijaya mengambil isterinya yang masih tertinggal di Galuh dan membantu saudaranya, Arya Bangah, dalam peperangannya melawan Ciyung Wanara.
Namun dalam peperangan itu Arya Bangah terkalahkan, hinga melarikan diri ke Lebaksiu. Negeri Galuh terbakar, Arya Bangah diusir sampai Tugu, dimana pasukan-pasukan Majapahit telah datang untuk memberikan bantuan kepadanya.

Arya Bangah mengirimkan orang-orang Timur mengeluarkan sepenuh keberanian mereka.Selanjutnya mereka bergerak (baca: terdesak) kembali dari sebelah barat menuju arah lebih ke timur. Didekat sungai yang oleh karena peristiwa itu diserbu Pemali, mereka berperang lagi. Tempat medan peperangan itu mendapat nama Brebes.

Baca Juga: Coba Nih! Kuliner Unik Hideen Gem di Bumiayu yang Wajib Dicoba, Mampir Dulu Jika Berkesempatan Berkunjung

Kendati demikian, sejarah tersebut belumlah menjadi kesimpulan bahwa kisah tersebut tidak menyinggung ikhwal lahirnya daerah Brebes.

Dari segi telaah sejarah, inti pokok kisah itu sendiri memang tidak benar. Seperti telah dikemukakan Prof. Hosein Djajadiningrat dalam Sastrakantanya, kerajaan Majapahit berdiri mulai dari kwartal ketiga abad ke XIII sampai lebih kurang tahun 1518 sedang kerajaan Pajajaran mulai dari tahun 1433/1434 sampai ada kemungkinan tahun 1579.***

Editor: DR Yogatama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah